Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Sebagai bentuk respon cepat terhadap Bahi Rudiyanto, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan yang mengalami kecelakaan di Malaysia.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui fasilitasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), RSUD Waluyo Jati, Forkopimka Kraksaan serta Kades Asembagus melakukan upaya pemulangan untuk selanjutnya dilakukan perawatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Upaya pemulangan ini dilakukan oleh Perangkat Desa Asembagus Rofi didampingi KJRI dan petugas dari BNP2TKI ke Malaysia. Sementara Kades Asembagus dan keluarga menunggu di bandara Juanda Surabaya.
Sekitar pukul 21.40 WIB, pasien Bahi tiba di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan langsung mendapatkan penanganan dari dokter dan perawat untuk dilakukan diagnosa lebih lanjut. Sebelum akhirnya dilakukan perawatan intensif sebagai upaya proses penyembuhan.
Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan Sugianto mengungkapkan bahwa pasien yang dari Malaysia tersebut selama ini sudah dirawat di Malaysia. Tetapi sebagai rumah sakit umum daerah tentu mempunyai kewajiban untuk merawat manakala ada warga yang membutuhkan perawatan.
“RSUD Waluyo Jati sebagai rumah sakit rujukan rumah sakit di Kabupaen Probolinggo siap untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan protap yang ada di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya kepada Kabarpas.com, Rabu (02/05/2018).
Menurut Sugianto, sesuai informasi dari pasien mengalami kecelakaan di Malaysia pada tanggal 4 April 2018. Selanjutnya dilakukan operasi di RS Temerluh. Kemudian pindah dan dilakukan perawatan di RS Betun Palang Malaysia. Sebelumnya akhirnya dijemput oleh Perangkat Desa Asembagus Rofi didampingi KJRI dan BNP2TKI.
“Kami berharap media bisa memberikan informasi yang postif bahwa RSUD akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Sementara Sekretaris RSUD Waluyo Jati Krakssaan dr Mansur menegaskan bahwa setelah dilakukan penanganan awal selanjutnya pasien akan dirawat di ruang bedah dan akan ditangani oleh dokter spesialis bedah ortopedi.
“Pasien di negeri Malaysia kayaknya sudah dilakukan operasi tetapi kita belum dapat data-data medis secara lengkap. Besok (hari ini), kita akan digali untuk mendapatkan data-data medis yang lengkap,” ujarnya.
Sedangkan dokter jaga RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr. Dyah Lukito menerangkan pasien datang dalam kondisi sudah terpasang fiksasi pada bagian tulang pinggangnya karena ada patah tulang di tulang kemaluan. Pasien sudah dilakukan operasi tanggal 4 April 2018 karena mengalami kecelakaan.
“Pasien disini berada pada batas normal, keluhannya hanya nyeri pada daerah fiksasi itu sehingga kita beri obat anti nyeri dan antibiotik sebagai profilaksis. Serta kita pasang selang kencing gunanya supaya mengetahui berapa cairan yang kita masukkan dan saat kontrol obatnya gampang. Kalau pasien banyak turun juga buruk kepada pasiennya. Pasien sudah stabil selanjutnya kita akan kirim ke ruangan,” tegasnya.
Camat Kraksaan Edy Suryanto mengungkapkan bahwa pemulangan Bahi Rudiyanto cukup menarik, karena untuk memulangkan Bahi ini keluarga dan warga swadaya mengumpulkan dana.
“Terima kasih atas kepedulian, keikhlasan, ikhtiar, pengabdian, perhatian sambung doa dan arahan Bupati, Sekda, Forkopimka Kraksaan, Kades dan perangkat desa Asembagus serta warga dan keluarga, Disnaker Kab Probolinggo dan BNP2TKI dan semua pihak sehingga kepulangan Bahi dapat terfasilitasi,” katanya.
Kedatangan Bahi Rudiyanto di RSUD Waluyo Jati Kraksaan langsung disambut oleh ratusan kerabat dan warga Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan. Namun mereka harus masuk secara bergantian supaya tidak mengganggu pasien lain yang sedang dirawat di IGD RSUD Waluyo Jati Kraksaan. (mel/nis).