Probolinggo, Kabarpas.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) memberikan bimbingan teknis (bimtek) Gerakan Bersama Eselon Peduli Kemiskinan Ekstrem (Gesek Ekstrem) di Alino Café & Resto Kraksaan.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Effendi ini diikuti oleh 52 orang peserta yang terbagi atas 24 Kasi Kesra Kecamatan dan 28 dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Effendi mengatakan sebagaimana amanah Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, disampaikan bahwa target nasional tahun 2024 adalah 0%.
“Sedangkan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Probolinggo berdasarkan data BPS, pada tahun 2022 masih sebesar 3,18% atau setara dengan 37.740 jiwa,” katanya.
Tahun 2024 ini jelas Sjaiful, sebagaimana prioritas pembangunan daerah adalah salah satunya “Mengurangi Angka Kemiskinan dan Kesenjangan”. Untuk itu pemerintah daerah telah menetapkan melalui Intruksi Bupati yaitu Gerakan Serentak Eselon Peduli Kemiskinan Estrem atau disingkat dengan “Gesek Ektrem”.
“Gesek Ekstrem atau Gerakan Serentak Eselon Peduli Kemiskinan Ekstrem adalah gerakan serentak yang diadvokasi pejabat eselon untuk menggerakkan seluruh ASN dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Sjaiful menerangkan ada 3 point penting dalam Gesek Ektrem. Yakni, advokasi/perhatian oleh pejabat eselon, menggerakkan seluruh ASN di lingkungan kerjanya dan dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Probolinggo. “Dalam pelaksanaannya nanti, semua pejabat dan seluruh ASN terbagi atas kecamatan binaannya masing-masing dan semua nya terbagi habis,” terangnya.
Menurut Sjaiful, proses pelaksanaan Gesek Ekstrem dilakukan dengan pendampingan pemutakhiran data kemiskinan ekstrem di musyawarah desa. Hasil dari pemutakhiran data kemiskinan ekstrem ini kemudian akan menjadi dasar penerbitan SK Bupati, untuk penetapan sasaran keluarga miskin ektrem di Kabupaten Probolinggo tahun 2024. Serta pendampingan usulan dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran.
“Pendampingan ini bertujuan agar keluarga miskin ekstrem benar-benar dipastikan mendapat bantuan program yang telah disiapkan oleh pemerintah, baik yang bersumber dari APBDes, APBD kabupaten/provinsi maupun APBN,” tegasnya.
Sjaiful menambahkan program sesungguhnya cukup banyak yang telah disiapkan oleh pemerintah. Misal BLT DD, BPNT, PKH, PBI JKN, PBI Daerah, PIP, RTLH, bantuan sembako dan lain-lain yang perlu dipastikan adalah tepat sasaran. “Semoga Allah SWT meridhoi usaha ini dan target kemiskinan ekstrem tahun 2024 dapat tercapai 0%,” pungkasnya. (len/gus).