Reporter : Sugeng Hariyono
Editor : Agus Harianto
Pasuruan, Kabarpas.com – Para pemangku kepentingan yang meliputi Cargill di Indonesia, Yayasan Cempaka, dan USAID IUWASH telah mengumumkan kerjasama mereka dalam meluncurkan Aksi Iklim dan Lanskap Berkelanjutan (CITASAMA) untuk menjaga ekosistem Gunung Arjuno di Jawa Timur, Indonesia. Kemitraan selama 3 tahun ini bertujuan untuk melaksanakan program konservasi hutan dengan pendekatan multipihak. Program ini difokuskan pada inisiatif kemitraan iklim melalui rehabilitasi hutan dan implementasi pertanian regeneratif, pengembalian fungsi Gunung Arjuno sebagai daerah cadangan air untuk memungkinkan akses masyarakat terhadap air bersih, serta keterlibatan petani lokal dan masyarakat melalui pendidikan dan peningkatan kapasitas dalam agroforestri.
“Di Cargill, kami berkomitmen untuk melindungi hutan dan ekosistemnya di tempat kami beroperasi. Kami menyadari bahwa keberhasilan implementasi dari program ini dan dampak positifnya pada masyarakat, bergantung pada kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan. Kami yakin bahwa Yayasan Cempaka dan USAID IUWASH memiliki tingkat komitmen dan keahlian yang sama untuk melaksanakan program ini secara efektif. Selain bermitra dengan mereka, kami berniat untuk menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah lokal dan masyarakat sekitar. Kami berharap dengan melakukan upaya kolektif, kami dapat melaksanakan seluruh inisiatif sepenuhnya pada akhir program dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat lokal.”, kata Arief Susanto, Direktur Government Relations, Cargill Indonesia.
CITASAMA dijadwalkan akan dilaksanakan di Hulu DAS Kedunglarangan, mencakup luas area 1.108 hektar dalam area hutan Gunung Arjuno. Area berhutan ini meliputi lima desa di kecamatan Prigen dan diharapkan akan memberikan manfaat bagi total 36.105 individu. Untuk mengembalikan fungsi cadangan airnya, program ini akan mencakup penanaman 200.000 pohon dan pembangunan 1.000 sumur serapan serta 5.000 biopori di Gunung Arjuno. Berbagai inisiatif ini bertujuan agar Gunung Arjuno dapat menyerap 8,5 juta m3 air tanah per tahun dan mengembalikan fungsi 8 mata air dari 29 mata air yang ada untuk menyediakan akses ke air bersih dan sanitasi untuk masyarakat lokal.
Secara total, lebih dari 7.000 petani dan masyarakat lokal termasuk perempuan di dalam komunitas akan secara aktif terlibat dalam program ini. Selama program berjalan, mereka akan terlibat dalam pelaksanaan model agroforestri berbasis pertanian regeneratif serta ikut serta dalam program pendidikan dan bisnis pengolahan komoditas hutan dengan tujuan akhir meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan kemakmuran ekonomi masyarakat. Di dalam pelaksanaannya, CITASAMA juga akan mencakup kerjasama dengan Pemerintah Indonesia, universitas, dan masyarakat. Selain untuk mengelola hutan, upaya untuk meningkatkan akses ke air bersih, para pihak juga akan bersama-sama melakukan penelitian dan mengembangkan dokumentasi untuk mengukur potensi penyerapan dan cadangan karbon. Dari program ini diharapkan akan menghasilkan cadangan karbon dalam hutan dengan total hingga 185.435 ton CO2.
Dalam inisiatif strategis ini, Yayasan Cempaka akan bertindak sebagai pelaksana utama dengan koordinasi yang erat dengan pemangku kepentingan dan masyarakat lokal. Sebelum program CITASAMA, Cargill telah bermitra dengan Yayasan Cempaka sejak tahun 2016 untuk kegiatan konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Sarifudin Lathif, Direktur Eksekutif Yayasan Cempaka mengatakan, “Kami akan selalu melibatkan masyarakat dalam kemitraan ini sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam melaksanakan upaya konservasi untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam di lingkungan mereka. Hal ini akan memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan saat ini dan di masa depan.”
“Kemitraan ini adalah contoh keterlibatan sektor swasta dan masyarakat sipil dalam menjawab tantangan yang kompleks seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kelangkaan air untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” kata Nancy Eslick, Koordinator USAID Global Water.
“Kerja sama multipihak merupakan cara yang paling efektif untuk melestarikan lingkungan dan menjaga sumber air baku secara berkelanjutan. Kami berharap apa yang kita lakukan disini bisa menginspirasi dunia.”
CITASAMA merupakan kelanjutan dari kolaborasi Cargill dan Yayasan Cempaka dalam program konservasi hutan di Gunung Arjuno. Sejak tahun 2014, Cargill bersama masyarakat lokal telah menanam 71.500 pohon dari 15 spesies tanaman di 201 hektar lahan di Gunung Arjuno dan berhasil mengembalikan fungsi 5 mata air serta berkontribusi pada ekonomi masyarakat melalui kegiatan agroforestri. (emn/gus).