Reporter : Dimaz Zidan
Editor : Agus Hartanto
___________________________________
Probolinggo (Kabarpas.com) – Parade budaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Pajarakan, Sabtu (26/8/2017) siang terbilang unik dan menarik. Pasalnya, kegiatan ini menampilkan adat istiadat, seni dan budaya dari masa ke masa. Mulai zaman kerajaan, perjuangan melawan penjajah, kemerdekaan, orde baru, orda lama hingga reformasi.
Kegiatan ini mengambil tema “Dengan Semangat HUT ke-72 Kemerdekaan RI, Kita Sukseskan Pilkada Tahun 2018 Menuju Kabupaten Probolinggo Yang Aman, Damai dan Kondusif”. Para pesertapun terbilang sangat kreatif dan terampil. Sebab asesoris yang digunakan kebanyakan berasal dari barang sederhana dan bekas yang kemudian disulap dengan sentuhan seni yang luar biasa.
Parade budaya yang baru pertama kalinya digelar ini diikuti oleh puluhan grup peserta terdiri dari segenap elemen masyarakat. Mulai dari siswa/siswi tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, pemerintah desa, perusahaan hingga masyarakat umum. Pesan-pesan moralpun disampaikan peserta kepada masyarakat di sepanjang rute parade budaya.
Camat Pajarakan Sukarno mengungkapkan bahwa parade budaya ini mengedepankan keberagaman seni dan budaya masyarakat Indonesia. Sehingga seni dan budaya serta atribut yang digunakan beragam.
“Intinya saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa meskipun seni dan budaya di Indonesia itu berbeda-beda, tetapi masih dalam satu wadah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, red). Perbedaan seni dan budaya inilah yang menjadi pemersatu seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Menurut Sukarno, parade budaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membangun kebersamaan dan kekompakan untuk bersama-sama membangun daerah menuju ke arah yang lebih baik dan lebih maju.
“Melalui parade budaya ini saya mengharapkan masyarakat busa termotivasi untuk membangun bangsa dan negara ini dengan terus melestarikan seni dan budaya yang merupakan warisan asli nenek moyang bangsa Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut Sukarno menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Kecamatan Pajarakan yang begitu kreatif dan penuh inovasi menampilkan kreativitasnya dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di lingkungan sekitarnya.
“Semoga ini bisa menjadi motivasi kepada masyarakat bahwa barang yang selama ini dianggap sudah tidak berguna lagi ternyata mampu memiliki nilai seni yang tinggi dan bermanfaat asalkan ada kemauan untuk memberikan sentuhan seni dan inovasi yang unik,” pungkasnya.
Parade budaya sejauh 5 kilometer dengan start Lapangan Desa Selogudig Wetan dan finish di Lapangan PG Pajarakan ini dilepas secara resmi oleh Camat Pajarakan Sukarno didampingi jajaran Forkopimka Pajarakan.
Iring-iringan parade budaya ini diawali dengan atraksi Kelabang Songo. Grup ini menampilkan puluhan penari yang berlenggak-lenggok. Grup kesenian ini merupakan perpaduan unik antara seni tari, musik dan menyanyi.
Tidak heran Kelabang Songo mampu mencuri perhatian para pengunjung yang menyaksikan parade budaya. Karena selain ada seni tari, di sepanjang penampilannya juga ada lagu-lagu yang mengiringinya. Jenis lagunya juga bermacam-macam. Alat musiknya sudah banyak perpaduan, mulai gamelan, tambur, gendang dan drum.
Melodinya memakai electon sehingga menjadi perpaduan seni musik tradisional dan modern. Perlengkapan musik ini diangkut dengan kendaraan khusus dari bekas chasis truk. Ornamen dan dekorasi kendaraan juga sudah disulap dengan sentuhan seni ukir perpaduan budaya Jawa dan Madura.
Selanjutnya di belakang Kelabang Songo ini berturut-turut menyusul beberapa tampilan seni dan budaya yang dibawakan oleh masyarakat di Kecamatan Pajarakan. Para pesertapun menampilkan keunikan masing-masing. Mulai dari menampilkan budaya setempat hingga tontonan aktraktif dan menghibur.
Peserta pun terlihat semangat meskipun terik matahari sangat menyengat. Atraksi menarik dan baru pertama kali dilaksanakan ini mampu menyedot animo masyarakat. Kegiatan inipun membuat ruas jalan Pajarakan-Condong macet total. (zid/gus).