Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Teras · 10 Sep 2015 08:43 WIB ·

DPK2P Kota Pasuruan Optimis Target 14 Ribu Ton Garam Tercapai


DPK2P Kota Pasuruan Optimis Target 14 Ribu Ton Garam Tercapai Perbesar

Pasuruan (Kabarpas.com) – Dinas Pertanian Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan (DPK2P) Kota Pasuruan optimis, pada tahun ini hasil produksi garam di wilayahnya bisa mencapai target yang diinginkan, yaitu sebanyak 14 ribu ton garam.

” Dari tahun ke tahun produksi garam di Kota Pasuruan selalu mengalami peningkatan. Untuk itu di tahun 2015 ini, pemerintah pusat sudah menargetkan produksi garam di Kota Pasuruan, yaitu sebanyak 14 ribu ton garam. Dan kami optimis nantinya target itu bisa tercapai,” ujar Kepala DPK2P Kota Pasuruan, Asep Suryatna saat ditemui Kabarpas.com seusai acara Panen Raya Garam di wilayah Kelurahan/Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Kamis (10/09/2015).

Dijelaskan, salah satu faktor yang membuat pihaknya optimis tersebut, ialah dikarenakan sampai akhir Agustus lalu, target tersebut sudah tercapai 50 persen.

“Selain itu dari catatan yang kami miliki, produksi garam di Kota Pasuruan pada tahun 2014 mencapai 10 ribu ton. Capaian itu sendiri sudah melampaui dari target produksi, yaitu sebanyak 8 ribu ton garam,” terangnya kepada Kabarpas.com.

Ia juga menambahkan, apa yang menjadi keoptimisannya tersebut, diperkuat dengan adanya informasi dari BMKG yang menyampaikan kalau musim kemarau diprediksi masih berlangsung panjang.

“Di sisi lain, selama ini kami juga sudah menerapkan pola modern kepada para petani garam di wilayah sini yaitu dengan menggunakan geomembran. Dan pola ini cukup terbukti mendapatkan hasil panen yang meningkat hingga 100 persen,” terangnya.‎

Sementara itu, Syamsuri salah satu petani garam setempat mengaku, sebelumnya para petani garam di tempat itu hanya menggunakan pola tradisional dan hasilnya hanya 4 ton. Namun, dengan pola modern ini mereka bisa mendapatkan hasil dua kali lipat atau 7.5 hingga 8 ton untuk per minggunya.

“Dengan menggunakan geomembran, kwalitas garam yang dihasilkan juga makin bagus. Selain itu harga jualnya juga berbeda. Sebab harga garam dengan pola tradisional hanya Rp 400 perkilo. Namun, dengan pola geomembran harganya yaitu Rp 500 perkilo,” pungkasnya. (ajo/uje).

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Cerdas Berdemo, Mahasiswa Harus Tingkatkan Reponsif Membaca dan Diskusi

27 September 2019 - 09:42 WIB

Tips Menambah Daya Ingat

19 Desember 2018 - 12:55 WIB

Inilah 5 Tips Aman Pencopet Saat Libur Lebaran

18 Juni 2018 - 16:15 WIB

Sungai Dayang, Potensi Wisata Kabupaten Pasuruan yang Belum Dilirik

1 April 2018 - 17:42 WIB

Liga Champions 2018 Babak 16 Besar Akan Dimulai Dini Hari Nanti

6 Maret 2018 - 19:43 WIB

Denting Waktu

7 Januari 2018 - 19:07 WIB

Trending di Teras