Purworejo (Kabarpas.com) – Nekat melaut di tengah cuaca buruk sejak dua pekan lalu. Seorang nelayan asal Dusun Kebonsawah, Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan tewas tersambar petir saat tengah melaut di perairan Ketingan, Sidoarjo.
Nelayan yang tewas itu yakni Mariono (35), yang kondisi sekujur tubuhnya terlihat melepuh dan lebam. Saat itu, ia ditemani oleh adik kandungnya bernama Maki (30), pergi untuk melaut dengan menggunakan perahu kecil.
“Sekitar pukul 15.00 wib, kami berangkat dari bibir pantai Dusun Gumeng menuju ke perairan Sidoarjo, guna untuk mencari ikan Suro,” ujar Maki, salah satu adik korban yang selamat dalam peristiwa tersebut, saat ditemui Kabarpas.com di ruang IGD RSUD, dr.R Soedarsono, Kota Pasuruan, Kamis (22/01/2015) petang.
Tanpa menghiraukan kondisi cuaca yang tak bersahabat. Mariono yang kala itu posisinya berada di ujung perahu dan Maki berada di tempat mesin sebagai nahkoda perahu, tetap saja nekat melaut meski diiringi rintik hujan serta petir yang terus menyambar di perairan laut tersebut.
“Waktu itu kami tak peduli lagi dengan cuaca seperti itu. Karena bagi kami itu sudah hal biasa. Namun, tiba-tiba saja ketika kakak saya hendak melepaskan jaring suro. Ia langsung mendadak tersambar petir hingga tewas seketika,” teranagnya kepada Kabarpas.com
Mendapati kakaknya tersambar petir, Maki pun sempat shock karena kejadian itu ia saksikan sendri di depan matanya.Beruntung keduanya berhasil dibawa oleh nelayan lainnya ke pinggir pantai. Hingga akhirnya langsung dibawa ke RSUD kota setempat.
Karena permintaan keluarga, jasad korban Mariono yang saat itu sempat dibawa ke RSUD, langsung kemudian dibawa pulang menuju ke rumah duka, dan rencananya akan dimakamkan Jumat (23/01/2015) besok. Sementara Maki adiknya, yang saat itu kondisi sempat shock, masih dirawat di ruang IGD rumah sakit tersebut. (ajo/uje).