Lekok (Kabarpas.com) – Memasuki musim kemarau seperti saat ini, ternyata menjadikan berkah tersendiri bagi para petani sayur klentang yang ada di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, adanya musim kemarau tersebut, membuat sejumlah tanaman sayur klentang mereka menjadi panen secara melimpah.
“Semenjak tidak adanya hujan pada beberapa bulan terakhir ini. Membuat tanaman sayur klentang menjadi tumbuh subur. Dan Alhamdulillah, tiga hari kemarin tanaman sayur klentang saya sudah mulai panen,” ujar Sani, salah seorang petani klentang di Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, kabupaten setempat, saat ditemui Kabarpas.com di rumahnya, Kamis, (11/09/2014).
Perempuan berjilbab ini mengatakan, bahwa tanaman klentang yang ditanamnya akan menjadi tumbuh subur saat kemarau tiba. “Akan tetapi, kalau sudah memasuki musim hujan, bisa dipastikan klentang yang kami tanam ini menjadi gagal atau telat panen,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ibu dari dua orang anak ini menambahkan, kalau sejumlah petani di desanya itu, saat ini sedang menikmati panen klentang. Sebab kata Sani, hampir 50 persen warga di desa tersebut, merupakan petani klentang.
Menurut Sani, para petani di desanya itu menjual hasil panen klentang mereka ke seorang pengepul bernama Mistar yang berada di desa setempat. “Hasil panen klentang kami jual ke tetangga yang juga seorang pengepul dengan harga Rp700 per ikat. Tapi kalau di jual ke pasar bisa mencapai Rp1000,” ucapnya.
Sementara itu, Mistar (27), seoang penggepul klentang yang ada di wilayah setempat mengaku, kalau selama ini dirinya memang membeli klentang-klentang yang dijual oleh para petani di desanya tersebut.
“Dan klentang-klentang yang sudah saya beli dari para petani itu, kemudian saya jual kembali ke sejumlah pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Jawa Timur, yaitu meliputi Pasuruan, Bangil, Porong, Lawang, Singosari, Babat, dan Tuban dengan harga Rp 3000 per glundung,” pungkasnya. (ajo/uje).