Reporter : Abdur Rozaq
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Satu lagi komunitas positif dan inspiratif yang perlu kita kenal di Kota Pasuruan. Yakni, Komunitas Suropati City. Sebuah komunitas yang awalnya hanya merupakan wadah silaturrahmi ini, sebenarnya hanya tempat kongkow para tokoh masyarakat yang peduli dengan masa depan Kota Pasuruan.
Namun kini, telah berkembang menjadi forum diskusi antar berbagai elemen masyarakat dalam rangka memberikan sumbangsih pemikiran kepada para pemangku kebijakan dan para tokoh masyarakat dari berbagai kalangan.
Rafid Ramadhani, salah satu anggota dari Komunitas Suropati City mengatakan bahwa anggota dari komunitas ini adalah para tokoh terkemuka yang ingin ikut andil memajukan Kota Pasuruan dalam berbagai hal.
“Banyak anggota dewan, para birokrat Pemda, tokoh pemuda, pengacara dan profesi lainnya yang bergabung dalam komunitas ini,” ungkap pria yang sehari-harinya berdinas di Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan itu, melalui pesan singkat via WA.
Rafid juga menambahkan jika komunitas ini selalu progresif mengadakan diskusi untuk memajukan Kota Pasuruan.
“Kemarin saya beradu argumen di group Wa komunitas ini, karena belum puas, kami sampai adu argument di warung kopi,” tambah pria bongsor tersebut.
Sementara itu, H Achmad Nuchan selaku Pembina Komunitas Suropati City memaparkan kepada Kabarpas.com melalui pesan singkat via WA, salah satu tujuan dibentuknya komunitas ini adalah menjaga kearifan lokal.
“Tujuan kami adalah mengangkat kearifan lokal di berbagai sektor. Termasuk kembali mengangkat produk unggulan lokal seperti jamu Kebonagung, rawon asli Saminah, limun Linggardjadti, bipang cap Jangkar, roti Matahari, sego Tabok dan lainya,” ucapnya.
Ia menambahkan, kedepan pihaknya mempunyai agenda membangun base camp untuk cangkrukan di depan Stadion Untung Suropati.
“Kami menyebutnya Warung Aspirasi, sesuai fungsinya yang menampung berbagai gagasan para tokoh masyarakat dan warga dari berbagai latar belakang profesi dan latar belakang sosial. Termasuk mereka yang bergerak di bidang seni budaya, IKM, UKM. Hasil diskusi akan kami kawal sebagai bahan kajian para anggota dewan dalam mengambil kebijakan,” jelasnya.
Yang menarik dari komunitas ini ialah adanya beberapa nama tokoh Pasuruan tercantum dalam kepengurusan. Sebut saja salah satunya adalah H. Bashori Alwi yang menjabat sebagai anggota badan penasehat.
Selain itu, dari daftar susunan pengurus yang disahkan pada 14 Februari 2018 lalu, komunitas ini digawangi oleh beberapa aktivis dan tokoh masyarakat sebagaimana H Achmad Nuchan, H. Abdur Rohman, H. Achmad Anshori, Tony Sunggarai serta belasan tokoh masyarakat lain yang sudah tak asing lagi namanya di kota Pasuruan.
Bahkan, susunan kepengurusan juga sudah memenuhi persyaratan organisasi yang ideal. Dewan pembina, dewan penasehat, pengurus harian hingga divisi-divisi juga telah dibentuk untuk melengangkapinya.
Tercatat ada empat divisi dalam komunitas ini. Yaitu divisi infokom/humas, divisi sosial-ekonomi, divisi agama, pendidikan dan seni budaya serta divisi hukum dan advokasi. (zaq/tin).