Reporter : Abdur Rozaq
Editor : Agus Hariyanto
Pasuruan, Kabarpas.com – Membaca kitab kuning, selama ini mungkin dianggap sangat sulit. Namun, tidak demikian dengan santri di Pondok Pesantren Darul Ulum, Karangpadan, Rejoso Kabupaten Pasuruan. Itu karena di pesantren yang berusia setengah abad lebih tersebut, telah ditemukan metode super cepat baca kitab kuning yang diberi nama Ar-Rumuz.
Metode Ar-Rumuz ditemukan oleh Gus Haidar Hafidz, salah satu putera almahrum KH. Hafidz Hasyim, pengasuh kedua pesantren tersebut.
Menurut gus yang juga seorang budayawan itu, kunci sukses metode Ar-Rumuz adalah kolaborasi antara budaya baca, referensi, sastra dan metode pengajarannya.
Para santri yang digembleng dengan metode Ar-Rumuz, membentuk komunitas mengaji yang mengedepankan minat baca berbagai referensi.
Untuk referensi utama, salah satunya adalah kita Alfiyah karya Ibnu Malik, sedangkan kitab-kitab Nahwu lain seperti Imrithy, Ajurumiyah bahkan buku Gramatika Arab karya KH. Ishomuddin Maksum (pengasuh saat ini) juga digunakan. Selain membaca literasi-literasi dalam bahasa Arab, para santri juga membaca referensi-refersensi umum, terutama dalam ranah sastra.
“Yang pertama kami tanamkan adalah budaya baca. Kemudian kawan-kawan (santri) kami ajak membaca dan menulis sastra,” jelas Gus Haidar kepada Kabarpas.com.
Sesuai dengan namanya, metode Ar-Rumuz diajarkan dengan menggunakan rumus serta peta konsep, sehingga materi bisa diserap bahkan oleh santri yang masih sama sekali asing dengan kitab kuning.
“Biasanya, dua bulan sudah bisa baca kitab,” jelas Gus Haidar yang merupakan pengajar utama metode ajaib ini.
Bukan hanya diajarkan di asrama, metode Ar Rumuz juga mulai diajarkan di madrasah Ibtidaiyah dan madradah tsanawiyah Darul Ulum Karangpandan sejak tahun 2018 lalu.
Hasilnya cukup menggembirakan, karena siswa kelas 2 madrasah ibtidaiyah Darul Ulum sudah mulai mampu membaca kitab kuning yang terkenal sulit itu. (zaq/gus).