Pasuruan, Kabarpas.com – Pemerintah Kota Pasuruan secara resmi memberangkatkan kontingen Palang Merah Remaja (PMR) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pasuruan untuk mengikuti ajang tingkat Provinsi Jawa Timur, di Pendopo Surga Surgi, Rumah Dinas Wali Kota Pasuruan.
Wali Kota Pasuruan sekaligus Ketua PMI Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi), dalam sambutannya menegaskan bahwa keikutsertaan PMR Kota Pasuruan bukan sekadar kompetisi, melainkan momentum penting bagi pembinaan generasi muda di daerah.
“Kontingen kita berjumlah 22 peserta yang terdiri dari 11 Madya dan 11 Wira, dengan 5 di antaranya laki-laki. Setelah kemarin kita melepas kafilah MTQ di Jember dan kontingen pramuka, hari ini giliran PMR. Momentum ini penting, bukan hanya soal prestasi, tetapi juga interaksi dengan teman-teman dari daerah lain. Apa yang baik bisa kita adopsi dan terapkan di Kota Pasuruan,” ujar Mas Adi.
Ia juga menekankan bahwa pembinaan generasi muda harus diarahkan pada kesiapan menghadapi bonus demografi. Menurutnya, generasi emas Indonesia tahun 2045 diharapkan lahir dari anak-anak muda yang sehat, unggul, serta berkarakter kuat.
“Waktunya anak-anak sekarang, bukan kita lagi. Mereka sudah matang secara fisik maupun pemikiran. SDM yang siap harus mampu menghadapi persoalan yang sulit. Selain unggul, generasi emas juga harus sehat fisiknya, karena kita masih dihadapkan pada masalah kesehatan seperti stunting, TBC, hingga ODHA. Anak-anak PMR harus menjadi pionir kesehatan, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan. Kesehatan bukan hanya untuk mengobati, tetapi bagaimana mengantisipasi agar tidak sakit,” tegasnya.
Mas Adi juga mengingatkan bahwa setiap ajang seperti ini harus dimaknai lebih dari sekadar perlombaan.
“Harapan saya, anak-anak bisa pulang tidak hanya membawa prestasi, tetapi juga pengalaman, semangat kebersamaan, dan nilai-nilai kemanusiaan yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan PMI Kota Pasuruan, Slamet Suhartono, SE, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan matang sebelum mengirimkan kontingen. Mulai dari pembentukan kepanitiaan, pemenuhan kebutuhan peserta, hingga proses seleksi yang menghasilkan 11 anggota PMR Wira dan 11 anggota PMR Madya.
“Total peserta ada 22 anak dari 21 sekolah, baik tingkat SMA maupun SMP. Mereka dibekali materi dan praktik agar mampu bersaing di tingkat provinsi,” jelas Slamet.
Dengan dukungan penuh dari Pemkot Pasuruan, diharapkan kontingen PMR mampu mengharumkan nama daerah sekaligus menjadi teladan bagi generasi muda lainnya. (ajo/ian).