Pasuruan, Kabarpas.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pasuruan menggelar Rapat Paripurna I dengan dua agenda utama, yakni Penyerahan Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Pasuruan dan Penyampaian Nota Keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026.
Rapat yang berlangsung di ruang paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Pasuruan, H. Muchamad Toyib, dan dihadiri oleh Wali Kota Pasuruan, Mas Adi Wibowo, S.TP., M.Si., Wakil Wali Kota Pasuruan, M. Nawawi, S.Kom., M.M., unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan media massa.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Adi menerima secara langsung Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kota Pasuruan, yang merupakan hasil penjaringan aspirasi masyarakat melalui kegiatan reses para anggota dewan. Pokir ini menjadi masukan penting bagi Pemerintah Kota Pasuruan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah agar lebih tepat sasaran dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.
Usai penyerahan Pokir, Wali Kota Pasuruan, Mas Adi, menyampaikan Nota Keuangan dan Raperda APBD Tahun Anggaran 2026. Dalam pengantarnya, beliau menjelaskan bahwa APBD 2026 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dikarenakan adanya pengurangan dana transfer daerah dari pemerintah pusat.
Kendati demikian, Mas Adi tetap memberikan semangat positif kepada seluruh peserta rapat, dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama merumuskan langkah strategis pembangunan di tengah keterbatasan fiskal yang ada.
“Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti. Justru ini momentum bagi kita untuk memperkuat sinergi dan kreativitas dalam memajukan Kota Pasuruan,” ujar Mas Adi.
Lebih lanjut, Mas Adi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Pasuruan menetapkan 8 prioritas pembangunan tahun 2026, yaitu:
1. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter.
2. Peningkatan kualitas infrastruktur penunjang perekonomian.
3. Meningkatkan daya tarik investasi.
4. Menumbuhkan perekonomian pada sektor-sektor unggulan.
5. Meningkatkan efektivitas birokrasi dan pelayanan publik.
6. Memperkuat harmonisasi sosial masyarakat.
7. Penanganan kemiskinan secara terpadu.
8. Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan yang berkualitas.
“Tema pembangunan Kota Pasuruan tahun 2026 ialah Penguatan Transformasi Ekonomi dan Sosial yang Harmoni dan Berkelanjutan, ” pungkasnya.
Tema tersebut menjadi semangat bersama bagi pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan dengan manfaat nyata bagi seluruh warga Kota Pasuruan.
Rapat Paripurna I ditutup dengan pengumuman bahwa pembahasan berikutnya akan dilanjutkan pada Rapat Paripurna II, yang dijadwalkan pada Senin, 24 November 2025, guna mendengarkan Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda RAPBD Tahun Anggaran 2026. (dit/ian).


















