Surabaya, Kabarpas.com – Kemajuan zaman saat ini tidak hanya memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat, terutama melalui bantuan teknologi dan beragam informasi yang dapat diakses pada gawai yang dimiliki. Namun, kemudahan ini justru seringkali membuat masyarakat menjadi korban penipuan dan atau hoaks.
Selama 2023 terdapat 2.330 hoaks yang dicatat oleh Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), dengan 1.200 lebih merupakan hoaks terkait Pemilu 2024. Angka ini dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pada 2019 sebanyak 644 hoaks pemilu. Banjir informasi yang menerpa masyarakat tidak diimbangi kemampuan menyaring informasi yang cukup, serta kecakapan dalam menggunakan perangkat teknologi yang dimiliki. Bahkan tidak sedikit warga yang menjadi korban penipuan online, memanfaatkan kondisi masyarakat yang kurang cakap digital.
Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mengajak masyarakat lebih mengenal apa itu hoaks, serta belajar bersama mengenali dan mengantisipasi penyebaran hoaks di masyarakat. Melalui permainan Ular Tangga antihoaks, games hoaks vs fakta, serta berbagai kegiatan menarik lainnya, Mafindo Wilayah Surabaya Raya menggelar Kampanye Prebunking atau penginderaan hoaks kepada warga Surabaya, di area Car Free Day di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo Surabaya, Minggu 8 September 2024, mulai pukul 06.00-10.00 WIB.
Kampanye Prebunking ini selain bertujuan mengedukasi masyarakat, juga meningkatkan kesadaran dan keterampikan kritis dalam menghadapi informasi yang menyesatkan atau hoaks, termasuk menjelang gelaran Pilkada 2024. Pengunjung yang hadir juga diajak membuat konten edukasi terkait kampanye antihoaks, dan ada banyak souvenir menarik bagi pengunjung yang terlibat aktif pada kampanye ini.
Kampanye prebunking ini merupakan hasil kolaborasi antara Mafindo, AJI, AMSI, yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta, dan didukung oleh Google News Initiatives, yang bertujuan memperkuat literasi media dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi.
“Kampanye ini diharapkan semakin membuka kesadaran masyarakat mengenai bahaya hoaks, serta mengajak semua elemen masyarakat memerangi hoaks,” kata Yohanes Adven Sarbani, Koordinator Wilayah Mafindo Surabaya.
Selain hoaks, penipuan online juga sedang marak di Surabaya, yang menyasar kelompok masyarakat rentan seperti lanjut usia (lansia) serta masyarakat yang rendah kemampuan literasinya. Kabar bohong yang bertujuan menipu seringkali memperdaya masyarakat sehingga menimbulkan kerugian material, serta berdampak pada psikologisnya.
“Tidak hanya hoaks menjelang pemilukada 2024, juga penipuan online yang sedang marak. Edukasi ini penting dilakukan agar masyarakat mampu memanfaatkan kanal serta alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi informasi yang diterimanya,” tandas Adven. (dit/ari).