Jember, Kabarpas.com – Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Jawa Timur yang akan digelar di Stadion Jember Sport Garden pada Sabtu (13/9/2025) malam diprediksi akan berlangsung spektakuler dengan pemanfaatan teknologi canggih. Itu terlihat jelas dari ekspresi Bupati Fawait saat mengecek langsung persiapan terakhir panitia sehari jelang pelaksanaan MTQ.
Bupati Fawait terpana melihat jejeran drone light show yang membentuk formasi simbol-simbol islam dan maskot MTQ. Belum lagi visual AI (artificial intelligence) yang menampilkan gubernur dan bupati, serta lighting panggung yang memukau.
Sebagai tuan rumah, tentu Bupati Fawait ingin menyuguhkan yang terbaik bagi para tamu undangan dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Ia ingin membuktikan, Jember adalah tempat yang representatif untuk dikunjungi dan layak mengadakan event besar.
“Slogan kita Jember Baru Jember Maju, kita ingin kembalikan Jember adalah kabupaten yang layak untuk dikunjungi sebagaimana 15 tahun lalu sebagai tujuan wisata. Kita harus menunjukkan bahwa Jember mampu jadi tuan rumah yang baik, sehingga ke depan akan menjadi tujuan wisata dan event-event di level provinsi maupun nasional,” ucapnya.
Stadion JSG dengan kapasitas penonton 40 ribu orang menjadi tantangan lain bagi tuan rumah yang menginginkan acara MTQ berlangsung ramai dan meriah. Bupati Fawait pun menyadari itu, diakuinya ini merupakan tantangan untuk Jember sebagai sahibul bait.
“Mungkin MTQ yang lain pembukaannya di alun-alun, di situ 10 ribu orang saja sudah terlihat full, tapi kalau di JSG ini kapasitasnya kan 40 ribu orang ini jadi tantangannya. Sekali lagi, anak muda itu biasanya berani dengan tantangan termasuk menantang acara seperti ini. Mudah-mudahan besok yang hadir maksimal dan lancar, kalau acara ini full akan jadi sejarah baru bagi MTQ di Jawa Timur,” ujar bupati berusia 37 tahun itu.
Bupati Fawait berharap, kafilah Jember yang akan berlomba di MTQ berjuang dengan maksimal untuk mendapatkan hasil terbaik meski torehan juara hanyalah bonus dari sebuah ikhtiar.
“Bagi saya juara itu bonus, tapi yang penting berikhtiar dan berusaha bukan cuma target juara. Lebih penting lagi Jember harus jadi tuan rumah yang baik sehingga tamu-tamu yang datang akan menjadi marketing pariwisata ketika kembali ke daerahnya masing-masing,” tandasnya. (dan/ian).