Semarang, Kabarpas.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Negeri Semarang berhasil mengembangkan hydrogel wound dressing berbasis biokomposit alginat–kitosan kuaterner dengan tambahan ekstrak propolis sebagai inovasi sediaan penutup luka yang berpotensi mempercepat penyembuhan luka bakar derajat
II. Inovasi ini lahir dari Ide mahasiswa Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dengan mahasiswa Program Studi Kimia dan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Tim yang beranggotakan Iqbal Nugroho, Priskila Meliana Hutahaean, Melania Diu, dan Aulya Indah Purwanty ini mendapatkan pendanaan melalui hibah PKM 2025 dari Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, dengan bimbingan apt. Annisa Aulia Savitri, M.Clin.Pharm. Melalui riset ini, para mahasiswa berupaya mengintegrasikan ilmu
farmasi, kimia, dan biologi untuk menghasilkan solusi biomedis berbasis bahan alam yang lebih efektif, aman, dan ramah lingkungan.
Penelitian Penelitian ini berfokus pada pengembangan Hydrogel Wound Dressing dari bahan alami yaitu alginat, kitosan serta propolis. Hasil uji awal menunjukkan adanya potensi aktivitas antibakteri dari kombinasi bahan biokomposit dan ekstrak propolis, yang menandakan bahwa formulasi
ini tidak hanya berfungsi sebagai penutup luka, tetapi juga dapat mempercepat proses penyembuhan secara biologis.
Sebagai tahap akhir, tim melakukan uji in vivo melalui induksi luka bakar derajat II pada hewan coba mencit di Laboratorium Hewan Coba FMIPA UNNES. Uji ini dilakukan untuk menilai
langsung efektivitas hidrogel dalam mendukung regenerasi jaringan kulit.
Dari hasil pengamatan, hidrogel yang dikembangkan menunjukkan kemampuan fisik dan biologis yang baik, dengan indikasi penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan kontrol.
Dosen pembimbing, apt. Annisa Aulia Savitri, M.Clin.Pharm., mengungkapkan bahwa penelitian ini menjadi bukti nyata kemampuan mahasiswa UNNES dalam berinovasi dan berkolaborasi lintas disiplin.
“Kami ingin menumbuhkan budaya riset yang aplikatif dengan menggabungkan kekuatan ilmu farmasi, biologi, dan kimia untuk menghasilkan produk
biomedis berbasis bahan alam yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Melalui semangat kolaboratif ini, tim HWD Heal UNNES tidak hanya menunjukkan kemampuan riset yang kuat, tetapi juga mencerminkan visi universitas sebagai kampus berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi langkah awal menuju pengembangan sediaan biomedis modern yang efektif, biokompatibel, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi UNNES dalam bidang riset kesehatan dan inovasi berbasis bahan alam Indonesia,” pungkasnya. (***).



















