Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

KABAR NUSANTARA · 2 Jul 2018 07:18 WIB ·

Luas Lahan Bawang Putih di Probolinggo Capai 74 Hektar


Luas Lahan Bawang Putih di Probolinggo Capai 74 Hektar Perbesar

Reporter : Amelia Putri

Editor : Anis Natasyah

 

Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka mendukung swasembada bawang putih pada tahun 2019. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bermitra dengan importir mengembangkan sentra bawang putih.

Saat ini, areal lahan sentra bawang putih di Kabupaten Probolinggo mencapai 74,386 hektar tersebar di Desa Kedasih, Wonokerto, Sapikerep, Jetak dan Pakel Kecamatan Sukapura serta Desa Wonokerso Kecamatan Sumber.

“Bawang putih yang tanam mulai bulan Januari 2018, saat ini sudah mulai dipanen dengan hasil diperkirakan memuaskan. Karena memang panennya dilakukan bertahap dan tidak bersamaan,” kata Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Handaka Murwanta.

Hanya saja terang Handaka, hasil panen bawang putih ini nantinya oleh pihak importir tidak akan dijual tetapi untuk dijadikan benih untuk tanaman berikutnya. Semua ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih bawang putih dalam hal pengembangan selanjutnya.

“Selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih kekurangan 90% yang dicukupi dari impor negara China. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan sentra bawang putih ini, ke depan bisa mengurangi impor dari luar negeri,” jelasnya.

Handaka menerangkan bawang putih ini dapat tumbuh, hidup dengan baik dan menghasilkan hanya di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 meter diatas permukaan laut (mdpl).

“Kebanyakan daerah itu berada di kawasan pegunungan, sehingga kendalanya berada pada sulitnya pengairan yang hanya mengandalkan air hujan. Di samping juga ketersediaan benih yang berkualitas,” terangnya.

Menurut Handaka, pengembangan sentra bawang putih oleh importir ini dilakukan untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) RI Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). “Dimana para importir bawang putih mempunyai kewajiban untuk menanam 5% dari kebutuhan impor di dalam negeri,” tegasnya.

Atas regulasi tersebut jelas Handaka, maka pihak importir mencari daerah yang potensial untuk ditanami komoditas bawang putih. Salah satunya importir CV Cahaya Sukses Makmur Surabaya. Dimana importir ini menyediakan benih dan biaya tanam sebesar Rp 13 juta dalam setiap hektar. Nanti hasil panennya dibagi 50% antara petani dengan pihak importir. Sementara bagian dari petani juga akan dibeli oleh importir.

“Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan sentra bawang putih ini, ke depan petani di Kabupaten Probolinggo mempunyai alternatif tanaman lain disamping tanaman yang sudah ditanam dan lebih menguntungkan, baik secara mandiri maupun kemitraan,” pungkasnya. (mel/nis).

Artikel ini telah dibaca 27 kali

Baca Lainnya

Bupati Asahan Buka Rakorpem Bulan April

23 April 2024 - 10:57 WIB

Halal Bihalal Bani PBNU

20 April 2024 - 13:48 WIB

Ribuan Warga Nikmati Balik ke Tempat Kerja dengan Fasilitas Transportasi Gratis dari Kemenag

20 April 2024 - 12:45 WIB

Refleksi 7 Tahun AMSI Berkarya

18 April 2024 - 16:01 WIB

Harga Minyak di atas Asumsi Makro APBN, LaNyalla Minta Pemerintah Tak Tempuh Kenaikan BBM Subsidi

16 April 2024 - 13:12 WIB

Hari Keenam Lebaran, Mobilitas Terminal Kota Blitar Mulai Meningkat

15 April 2024 - 20:24 WIB

Trending di KABAR NUSANTARA