Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Advertorial · 20 Sep 2018 13:44 WIB ·

Komitmen Unesa dalam Membina Berbagai Industri Kecil di Jawa Timur


Komitmen Unesa dalam Membina Berbagai Industri Kecil di Jawa Timur Perbesar

Reporter : Ajo

Editor : Titin Sukmawati

 

Sumenep, Kabarpas.com – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merupakan perguruan tinggi yang memiki komitmen kuat untuk membina berbagai industri kecil di wilayah Jawa Timur. Pembinaan tersebut dilakukan dengan mengerahkan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk membantu industri kecil berbasis bahan baku lokal menjadi industri kecil yang mampu berdaya saing dan memperkuat industri nasional.

Program pembinaan telah dilakukan Unesa sejak Tahun 2010 bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui kegiatan Iptek bagi Daerah (Iptekda) dan Direktorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) melalui kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) dan Program Pengembangan Produk Unggulan (PPUD).

Mayoritas pembinaan adalah perbaikan teknologi produksi, perbaikan manajemen usaha, perbaikan kemasan serta perluasan jaringan pasar.

Melimpahnya kelor di Kabupaten Sumenep mendorong Unesa mengusulkan olahan berbasis kelor sebagai produk unggulan di wilayah ini. Masyarakat pada umumnya mengolah kelor untuk memenuhi kebutuhan sayur rumah tangga.

Namun, terdapat beberapa industri kecil merintis usaha untuk meningkatkan nilai tambah kelor. UD Kamboja dan CV Nurul Jannah adalah dua diantara UKM berbasis kelor. CV. Nurul Jannah berlokasi di Dusun Sabedung Desa Pekandangan Sangra Kec. Bluto Kabupaten Sumenep sedangkan UD. Kamboja berlokasi di Desa Aengbaja Kenek Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.


Kedua UKM ini mengolah kelor sebagai tepung. Hal ini didasari pertimbangan bahwa produk tepung lebih fleksibel untuk diolah menjadi berbagai produk lainnya termasuk pangan, kosmetik maupun farmasi.

Akan tetapi, kendala yang dihadapi oleh kedua mitra adalah belum memiliki peralatan yang mampu memproduksi tepung dengan ukuran 260 mesh sebagaimana distandardkan oleh buyer baik di Indonesia, Jepang maupun Korea.

Berdasarkan observasi lapangan, Unesa menjalin kerjasama dengan kedua UKM tersebut untuk melakukan pendampingan agar kedua mitra mampu memenuhi permintaan buyer.

Ketua pelaksana kegiatan PPUD untuk pengembangan UKM tepung kelor adalah Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi Surabaya.

Melalui kegiatan PPUD, Unesa memberikan mesin disc mill berukuran 260 mesh. Kedua mesin ini dirancang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing UKM. Untuk UD. Kamboja mesin disc mill terbuat dari stainless steel 201 kapasitas 100 kg/jam bermesin bensin karena keterbatasan daya listrik yang dimiliki.

Sedangkan untuk CV Nurul Jannah, mesin dibuat menggunakan listrik sebesar 4500 watt untuk kapasitas 250 kg/jam juga dibuat dari bahan stainless steel 201.

Unesa melakukan pendampingan di lapangan bersama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Sumenep.

Melalui kegiatan PPUD, diharapkan kedua mitra mampu terus berkembang menjadikan tepung kelor menjadi produk unggulan nasional dari Kabupaten Sumenep untuk pemenuhan kebutuhan lokal, regional maupun nasional. (adv).

Artikel ini telah dibaca 112 kali

Baca Lainnya

Pemkab Trenggalek Raih 3 Penghargaan TOP BUMD Award 2024

23 Maret 2024 - 08:01 WIB

Bupati Trenggalek Mas Ipin : Indikator Kinerja Utama Alami Perbaikan dan Target Tercapai

22 Maret 2024 - 19:38 WIB

Wabup Trenggalek Bangga Jajarannya Semangat Berikan Pelayanan Saat Jalankan Ibadah Puasa

22 Maret 2024 - 19:34 WIB

Ketua Komisi III DPRD Trenggalek Soroti Minimnya Anggaran Emergency

22 Maret 2024 - 07:37 WIB

Diisukan Tidak Ada Anggaran, Pemkab Blitar Bantah Soal Informasi Kas Daerah Kosong

22 Maret 2024 - 07:03 WIB

DPRD Trenggalek Gelar Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati TA 2023

21 Maret 2024 - 22:28 WIB

Trending di Advertorial