Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

KABAR NUSANTARA · 7 Sep 2024

Khofifah Optimis Fatayat NU Bisa Sukses di Tengah Perkembangan dan Tantangan Global


Khofifah Optimis Fatayat NU Bisa Sukses di Tengah Perkembangan dan Tantangan Global Perbesar

Surabaya, Kabarpas.com – Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, optimistis bahwa Fatayat NU Jawa Timur bisa menjadi game changer yang menjadi pengubah arah permainan sebagaimana Steve Jobs pendiri Apple, Mark Zuckerberg penemu Facebook dan para tokoh yang lain. Yang mana mereka memberikan inovasi dan kreativitas terbaiknya untuk memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di dunia.

“Jadilah game changer yang memberikan inspirasi, inovasi dan selalu membangun kolaborasi dan sinergi. Kami yakin Fatayat NU bisa sukses di tengah perkembangan dan tantangan global,” ujar Khofifah.

Optimis ini disampaikan Khofifah saat hadir sebagai pemateri dalam acara Konferwil XVI PW Fatayat NU di Surabaya.

“Intermediasi antara IPPNU dengan Muslimat adalah Fatayat. Yang saya pesankan adalah pentingnya mereka mendorong seluruh inovasi dan kreativitas sehingga apa yang menjadi hambatan dan kendala saat berlangsungnya kegiatan dan berorganisasi bisa diatasi bersama,” katanya.

Untuk mencapai tujuan diatas, Khofifah mendorong Fatayat NU membentuk super team. Terutama untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan, penuh dengan ketidakpastian, maka memiliki tim yang kuat dan solid akan menjadi modal utama untuk keluar sebagai pemenang dan menjadi sukses.

“Super team ini penting. Karena sukses itu tidak bisa dicapai dengan kerja individual, kerja sendiri-sendiri. Kesuksesan itu bisa dicapai jika ada sinergi ada kolaborasi antara satu dengan yang lain, antara organisasi satu dengan yang lain, dan juga antara satu Lembaga dengan yang lain,” kata Khofifah.

Selain Khofifah turut hadir di tengah ratusan anggota Fatayat NU Jawa Timur yang juga digelar dialog antar tokoh,Ketua Umum Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah.

Khofifah juga menegaskan dalam diri setiap Fatayat NU harus memiliki jiwa-jiwa pemimpin. Tak cukup hanya pemimpin biasa, melainkan pemimpin pemungkin atau enabler leader. Pemimpin yang selalu memiliki solusi di tengah ketidakmungkinan. Dengan kapasitas enabler leader, maka kendala yang dihadapi akan bisa ditemukan solusinya.

“Saya mendorong juga anggota Fatayat NU untuk menjadi enabler leader. Di tengah hambatan dan tantangan, dengan sosok pemimpin yang enabler leader, mereka akan bertemu dengan opportunity, peluang-peluang, yang memungkinan mereka untuk bergerak dan memberi solusi,” kata Khofifah yang kini juga menjabat sebagai Ketua PBNU.

“Tidak hanya di internal Fatayat saja tapi juga pada layanan-layanan di lingkungan Fatayat NU,” tutup peraih gelar Doktor Honoris Causa Ilmu Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya ini. (dit/ari).

Artikel ini telah dibaca 15 kali

Baca Lainnya

Presdir Sampoerna Ivan Cahyadi Dinobatkan sebagai CEO of the Year

15 Mei 2025 - 11:39

ASEAN Sparks Siap Mempercepat Inovasi Energi Terbarukan di Asia Tenggara

15 Mei 2025 - 11:25

Cross Hotels & Resorts Umumkan Ekspansi Dual-Brand di Proyek Landmark Batam

15 Mei 2025 - 10:54

Diskon 10% Tiket KA! Spesial Surabaya Shopping Festival 2025 di Access by KAI

15 Mei 2025 - 10:52

Bupati Haris Tinjau Progres Pembangunan Jembatan dan TPT

15 Mei 2025 - 08:49

KAI Salurkan Rp 8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

15 Mei 2025 - 08:32

Trending di KABAR NUSANTARA