Kraton (Kabarpas.com) – KH Hasyim Muzadi menampik dengan tegas terkait beredarnya isu yang menyatakan, kalau dirinya berambisi untuk maju menjadi Rais Aam Syuriah PBNU dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang pada tanggal 1-5 Agustus mendatang.
“Untuk bisa menjadi Rais Aam Syuriah PBNU itu tidak bisa diminta. Itu apa kata nanti pada Muktamar di Jombang,” ujar Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang dan Depok tersebut, saat ditemui Kabarpas.com. seusai mengisi acara Kuliah Umum “Strategi Dakwah di Era Modern” di Ponpes Sidogiri Pasuruan, Sabtu, (30/05/2015) sore.
Dijelaskan, bahwa dalam Muktamar NU ke-30 itu, bukanlah terkait bagaimana memilih Rais Aam atau ketua umum. Melainkan bagaimana bisa menyelamatkan NU yang merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia.
“Pasca reformasi NU dihadapkan dengan munculnya sejumlah faham radikalisme dan liberalisme. Dan saat ini NU sudah mulai tercampur dengan faham tersebut,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Menurutnya, apabila faham tersebut dibiarkan begitu saja. Maka Indonesia bisa rusak, bisa-bisa akan menjadi seperti Mesir, Yaman, dan sebagainya. Untuk itu, pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU ini berharap, agar pada Muktamar nanti bisa menghasilkan perubahan pada perkembangan NU yang akan datang.
“Saya hanya berharap semoga hasil dari Muktamar nanti, bisa membawa NU untuk kembali ke rel atau ideologi NU yang sudah dibawa oleh KH Hasyim Asyari. Sebab saya tidak tega kalau NU itu rusak atau bahkan mati dalam 5-10 tahun mendatang,” pungkasnya. (ajo/uje).