Pasuruan (Kabarpas.com) – Pihak keluarga Siti Sania (36), salah satu korban tewas akibat ledakan bom ikan atau bondet di Makassar, Sulawesi Selatan mengaku, kalau pihak keluarga tidak mengetahui bahwa korban tinggal di Makassar untuk membuat bondet.
“Keluarga tidak ada yang tahu kalau di Makassar dia bikin bondet. Sebab dulu dia pamitnya ke Sulawesi hanya untuk mencari kerja, agar bisa menghidupi tiga anaknya yang ditinggal cerai dengan Nazir. Eh tidak tahunya, saat itu ada berita di televisi kalau salah satu korban ledakan bom di Makassar yang tewas adalah warga Pasuruan bernama Sania.,” kata Abdur Rohim, sepupu korban lainnya, saat ditemui Kabarpas.com di rumah duka, Kamis (06/08/2015) malam.
Ia menambahkan, setelah melihat berita di televisi itulah pihak keluarga yakin kalau itu adalah Sania. Sehingga salah satu dari anggota keluarga korban langsung ke Makassar untuk menjemput jenazah korban.
“Satu hari setelah kejadian, kakak kandungnya bernama Sa’diya langsung berangkat ke Makassar menjemput jenazah korban. Dan petang tadi peti jenazah korban baru tiba di rumah duka,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Siti Sania (36), salah satu korban tewas akibat ledakan bom ikan atau bondet di Kompleks Puri Pattene Permai Blok C3, Nomor 11, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin 3 Agustus 2015 lalu merupakan warga Kota Pasuruan. Kamis (06/08/2015) petang tadi, jenazah korban tiba di rumah duka dan kemudian langsung dimakamkan. (abu/sym).