Pasuruan, Kabarpas.com – Dua orang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Keduanya diduga kuat menyelewengkan dana bantuan operasional pendidikan (BOP) di wilayah Kota Pasuruan. Jumat, (17/10/2025).
“Mereka adalah Ely Harianto (EH) selaku Kepala PKBM Cempaka, dan Luluk Masluhah (LM) selaku Kepala PKBM Suropati. “Saat ini keduanya sudah ditahan. Tersangka EH di Lapas IIB Pasuruan, sementara tersangka LM di Rutan Bangil,” ujar Pidsus Kejari Kota Pasuruan, Deni Niswansyah.
Dijelaskan bahwa penyelidikan kasus ini bermula sejak bulan Juli 2024. Penyidik Kejari Kota Pasuruan menemukan kejanggalan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pada dua lembaga tersebut.
“Penetapan tersangka terhadap EH dan LM dilakukan berdasar alat bukti permulaan yang sudah dikantongi penyidik. Keduanya diduga kuat melakukan tindak pidana korupsi. Adapun modusnya, EH dan LM diduga membuat Surat Pertanggungjawaban (SPj) yang tidak sesuai atau bahkan fiktif. Dana yang seharusnya diperuntukkan kegiatan belajar masyarakat, diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.
“Dari hasil perhitungan, perbuatan EH dan LM menyebabkan kerugian negara sebesar Rp697.369.600. Rinciannya, PKBM Suropati menimbulkan kerugian negara sebesar Rp448.659.700. Sedangkan PKBM Cempaka menimbulkan kerugian negara sebesar Rp208.709.900,” sambungnya.
Sebelumnya, Kejari Kota Pasuruan telah terlebih dulu menetapkan 2 tersangka, mereka adalah Iswanto dan Jumiyati di kasus korupsi PKBM. Iswanto divonis 5 tahun penjara, sementara Jumiyati divonis 1 tahun 6 bulan penjara. (gel/ian).



















