Trenggalek, Kabarpas.com – PKS Trenggalek mulai tebar ancaman dalam Pemilu 2024 mendatang.Meskipun kehilangan dua kader terbaiknya, yakni Agus Cahyono dan Dasiran.
Tak hanya itu, dengan adanya penambahan Dapil dianggap menguntungkan bagi PKS Trenggalek.Tak terkecuali bisa mempertahankan kursi Wakil Ketua di DPRD Trenggalek.
“Di Trenggalek ada dinamika Dapil dari 4 menjadi 6.Kalkulasi suara PKS di Pemilu 2019 sekitar 50 ribuan itu bisa dikonversi menjadi 6 kursi,” kata Agus Cahyono, Pengurus Departemen Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP wilayah Jatim, Jateng dan DIY.
Agus menuturkan, dari perolehan suara di Pemilu itu ada suara – suara dari kecamatan.Kita simulasikan dengan 6 Dapil maka setara dengan 6 kursi.
Kemudian, masih lanjut Agus, dengan adanya penambahan Dapil merupakan peluang bagi partai – partai menengah termasuk dari PKS. “Minimal jika partai menengah itu bertahan disetiap Dapil tentu akan memperoleh 6 kursi.Begitu logikanya,” imbuhnya.
Politisi senior ini menyebut, dengan adanya Dapil yang lebih sempit misalnya hanya dua kecamatan atau tiga kecamatan. “Dengan kuota kursi 6 hinga 9 kursi tentu partai besar akan kesulitan untuk meraih 3 kursi di satu Dapil,” tandasnya.
Selanjutnya, dia menyampaikan, jika di Dapil yang kuotanya kursinya 6 atau 7 tentu bukan pekerjaan ringan untuk mendapatkan 2 kursi.Karena, sangat mungkin partai partai kecil memiliki tokoh – tokoh yang kuat.
Dia menegaskan, secara sistem Pemilu khususnya di Trenggalek sangatlah menguntungkan bagi PKS untuk mempertahankan kursi wakil DPRD.
“Meskipun saya naik kelas ke Provinsi tapi suara PKS ya juga suara Agus Cahyono.Jadi tidaklah mengkuatirkan perolehan suara di Dapil saya,” tukasnya.
Selain itu, tambah dia, perjuangannya di Trenggalek untuk memperoleh pundi – pundi suara akan tetap dilakukan.” Saya kan mencalonkan di Provinsi dan berangkat dari Trenggalek juga, ” tutupnya (ags/ian).