Probolinggo (Kabarpas.com) – Lontaran lava pijar erupsi Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo meningkat signifikan. Bila sehari sebelumnya ketinggian lava pijar tersebut hanya mencapai 150 meter. Namun, kali ini muntahannya mencapai 1000 meter.
Hasil pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo, pada hari ini, Sabtu, (30/01/2016) peningkatan ketinggian lontaran lava pijar terjadi sejak pukul 00.00 hinggga 06.00 Waku Indonesia Barat (WIB).
“Lava pijar tersebut terlontar bersamaan dengan pancaran sinar api. Meski jangkauan horizontal lava pijar masih 200 meter. Namun, arah semburan material vulkanis yang dominan ke arah timur membuat awan panas bercampur dengan material vulkanis dan menutupi langit pemukiman penduduk cemoro Lawang,” ujar Ahmad Subhan, Kepala PVMBG kepada Kabarpas.com.
Untungnya lontaran lava pijar cenderung terjadi saat malam hari, di mana energi lava terbawa asap vulkanis berketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut. Sehingga belum membahayakan warga secara langsung.
“Sementara berdasarkan pantauan seimograf selama 12 jam terakhir. Yakni, sejak pukul 00.00 hingga 12.00 WIB. Kawah Gunung Bromo telah mengalami 14 kali gempa letusan dan 3 kali gempa vulkanik atas berdurasi hingga 69 detik dengan amplitudo maksimal 36 mili meter. Bahkan, selama meletus terdengar dentuman dan gemuruh keras dari dalam kawah,” pungkasnya. (ajo/gus).