Blitar, Kabarpas.com – Pemerintah Kota Blitar berupaya untuk menekan kasus stunting, salah satunya dengan memberikan bantuan pangan. Sesuai data, hingga kini jumlah kasus stunting di Kota Blitar mencapai ratusan yakni 596.
Hal itu dikatakan oleh Walikota Blitar Santoso usai memberikan bantuan pangan untuk keluarga rawan stunting di Kecamatan Sananwetan. Pemkot Blitar menargekan bisa zero kasus stunting di Kota Blitar pada 2024.
Menurut dia, angka stunting di Kota Blitar memang ada peningkatan sedikit, tetapi masih di bawah target nasional. Dimana, target nasional, angka stunting harus turun menjadi 14 persen pada 2024. Sedangkan di Kota Blitar hanya 5 persen dari total balita.
“Sampai saat ini masih ada ratusan kasus stunting di Kota Blitar. Kami menargetkan di tahun 2024 mendatang bisa zero kasus stunting,” kata Santoso.
Santoso mengungkapkan, bantuan pangan
untuk keluarga rawan stunting di Kecamatan Sananwetan Kota Blitar ini merupakan program dadi Pemerintah Pusat, sebagai salah satu upaya untuk menhrunkan kasus stunting. Bantuan pangan yang diberikan meliputi 1 kilogram daging dan 10 kilogram telur sebagai penambahan gizi. Sedang jumlah penerima bantuan pangan di Kota Blitar sebanyak 160 keluarga.
Bantuan ini bakal diberikan sebanyak tiga tahap, pada bulan Agustus bantuan akan kembali diberikan dan termasuk di tahap ketiga.
“Ini merupakan program dadi Pemerintah Pusat, sebagai salah satu upaya untuk menhrunkan kasus stunting. Bantuan pangan yang diberikan meliputi 1 kilogram daging dan 10 kilogram telur sebagai penambahan gizi. Sedang jumlah penerima bantuan pangan di Kota Blitar sebanyak 160 keluarga,” ungkap dia.
Santoso berharap, dengan adanya bantuan pangan ini bisa membantu masyarakat untuk penambaham gizi, terutama untuk anak di Blitar. Kedepan, angka kasus stunting bisa menurun dan zero di tahun 2024 mendatang. (bay/ian).