Jember, Kabarpas.com – Prestasi demi prestasi terus mengalir untuk Jember. Dalam waktu berdekatan, Jember meraih dua penghargaan prestisius: “Cita Daerah Sehat dan Sejahtera” dalam ajang Anugerah Cita Negeri Kompas TV, serta empat penghargaan INOTEK Award 2025 di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan Cita Daerah Sehat dan Sejahtera diberikan kepada Bupati Jember Muhammad Fawait atas keberhasilan program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas, yang memastikan seluruh masyarakat Jember mendapatkan akses layanan kesehatan dasar secara gratis dan merata.
Dasar penilaian kategori ini meliputi kualitas pelayanan kesehatan dasar, inklusivitas layanan bagi kelompok rentan, serta penurunan prevalensi stunting di daerah. Program UHC Jember dinilai menjadi salah satu model terbaik di Jawa Timur karena mengedepankan prinsip no one left behind (tidak ada seorang pun yang tertinggal) dalam layanan publik.
Dalam penganugerahan yang digelar di Jakarta, penghargaan diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember, Regar Jeane mewakili Bupati Fawait.
“Alhamdulillah, atas nama Pemerintah Kabupaten Jember kami menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini. Ini bukti nyata kerja keras Gus Bupati, tenaga kesehatan, perangkat daerah, dan seluruh elemen masyarakat Jember yang terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi warga,” ujar Regar usai menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Bagi kami, penghargaan ini bukan tujuan akhir, melainkan motivasi untuk terus berinovasi agar seluruh masyarakat Jember menikmati layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan merata hingga pelosok desa,” tambahnya.
Sementara itu, di tempat berbeda, Jember juga menorehkan prestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur melalui ajang INOTEK Award 2025 yang digelar di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Kamis (13/11/2025).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur ini, Kepala Bappeda Jember hadir mewakili Bupati Fawait menerima penghargaan dari Plt Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Dalam ajang tersebut, empat inovasi asal Kabupaten Jember berhasil meraih penghargaan di berbagai kategori, membuktikan kekuatan riset dan kreativitas masyarakat daerah yang berpihak pada solusi nyata di lapangan.
Pertama, dari Dinas Perikanan Jember melalui Okke Mase. Yakni pengembangan teknologi sederhana untuk memperpanjang umur simpan hasil tangkapan nelayan tanpa mengurangi kualitas. Inovasi ini memperkuat ketahanan ekonomi nelayan dan membuka peluang usaha baru di sektor olahan perikanan.
Kedua, Mall Desa inovasi dari Desa Sidomulyo. Menekankan sistem pelayanan publik digital yang memudahkan warga dalam mengurus administrasi dan promosi produk lokal. Mall Desa dinilai mempercepat transformasi digital di tingkat desa dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Ketiga, Briket Limbah Kopi dari SDN Gelang 07 di Kecamatan Sumberbaru. Melalui inovasi ini, siswa sekolah dasar bisa mengubah limbah ampas kopi menjadi briket bahan bakar alternatif. Selain ramah lingkungan, program ini mendidik siswa tentang energi terbarukan dan daur ulang sejak usia dini.
Terakhir, Festival Kaki Gunung Watu Pecah – Sanggar Seni Kartika Budaya, Kecamatan Ambulu. Festival berbasis budaya dan wisata alam ini mengangkat potensi kawasan kaki Gunung Watu Pecah. Kegiatan ini berhasil menggabungkan seni, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat dalam satu gerakan kreatif yang berdampak ekonomi. (dan/ian).



















