Bangil (Kabarpas.com) – Pasca ditetapkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), oleh Presiden Jokowi pada beberapa hari yang lalu. Ternyata berdampak pada kenaikan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang ada di Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Pantauan Kabarpas.com di beberapa pasar tradisional diantaranya pasar Bangil, Pasar Besar Kota Pasuruan, dan Pasar Warungdowo, semua pedagang sudah menaikkan harga jual pada beberapa komoditi seperti gula pasir, minyak goreng, cabai, bawang putih, bawang merah, dan buncis.
Munawaroh (41), salah seorang pedagang sembako di Pasar Bangil mengatakan, naiknya harga barang di pasar dipicu kenaikan harga BBM dan juga terjadi akibat kelangkaan barang di pasar. Sehingga pedagang bersepakat untuk menaikkan harga mulai Rp 500-Rp Rp 3000.
“Selain dipicu kenaikan harga BBM, kenaikan harga barang juga disebabkan stok terbatas,” ujar perempuan berjilbab itu kepada Kabarpas.com saat ditemui di tempat penjualannya, Rabu (19/11/2014) siang.
Untuk bawang putih, Munawaroh menaikkan harga per kilonya dari Rp 12.000 menjadi Rp 15.000, kemudian bawang merah dari Rp 12.300-Rp 14.000. Begitu juga dengan harga cabai merah yang naik dari posisi Rp 46.000 menjadi Rp 49.000, ditambah dengan minyak goreng yang dinaikkan dari Rp 11.300 menjadi Rp 11.800.
Ia menambahkan, untuk gula Pasir yang sebelumnya hanya Rp 9000, kini naik menjadi Rp 10.000, dan yang terakhir adalah harga buncis yang naik Rp 1000, yakni dari Rp 8000-Rp 9000. “Kalau BBM naik, pasti ongkos distribusi barang juga naik mas, kita ya ndak mau rugi,” imbuhnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, Gatot Sutanto mengatakan, kalau pihaknya akn siap melakukan operasi pasar kalau harga barang terus melonjak. Terutama bila terjadi kenaikan harga beras.
“Kalau harga beras naik, saya akan koordinasikan dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar agar stabil,” terangnya.
Menurut Gatot, kenaikan harga sembako di Kabupaten Pasuruan bukan faktor utama karena terjadi kenaikan BBM. Akan tetapi ada faktor alam, seperti gagal panen atau kondisi lainnya.
“Untuk mengontrol harga, rencana kita akan koordinasikan lintas daerah untuk memenuhi stok sembako kita, seperti cabe misalnya, kita akan cari tambahan stok dari daerah lain agar tidak langka,” pungkasnya. (iim/uje).