Reporter : Revina
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Masih adanya ibu-ibu muda yang secara umur dan mental belum siap menerima tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Apalagi hal tersebut juga mempengaruhi tingkat perceraian yang ada di Kota Malang.
Ya’qud Ananda Gudban, Ketua DPD Partai Hanura mengatakan jika masih adanya ibu muda dengan usia pernikahan dini merupakan permasalahan tersendiri bagi pemerintah dan orang tua khususnya.
“Terkait ibu muda tentu saja itu problematika sosial yang perlu disikapi bersama. Apa sebabnya? tentu saja usia belum jadi jaminan, tapi saat mau menikah diberikan pemahaman-pemahaman awal pra nikah itu tentu lebh baik dan mampu juga nengurangi angka perceraian,” jelasnya.
Pemahaman itu, lanjut Nanda, tidak hanya kepada anak-anak muda yang belum menikah. Tapi juga kepada orangtua, “Orang tua juga memiliki peran penting. Jangan sampe membiarkan anak-anaknya menikah diusia dini. Selain faktor psikisnya yang belum siap tapi juga reproduksinya belum siap sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesehatan anak,” jelas wanita yang maju dalam Pilkada Kota Malang 2018 mendatang.
Tapi, bagi yang sudah menjadi ibu muda, Nanda berpesan agar terus belajar dan sabar dalam merawat anak dan menjadi istri, “Karena menjadi ibu dan juga istri itu pasti tidak mudah, menguras energi dan kesabaran, apalagi di usia yang masih muda, tapi by the time akan terbiasa dan mampu mengatasi,” pesannya.
Menjadi ibu, lanjut Nanda merupakan berkah dari Tuhan yang harus di syukuri. Sehingga dia mengajak semua ibu, khususnya ibu muda untuk terus berupaya menjadi ibu yang terbaik sehingga mampu menciptakan generasi yang baik. (Rev/Mey).