Purworejo (Kabarpas.com) – Para pelaku begal motor yang selama ini beraksi di wilayah Pasuruan. Ternyata memiliki berbagai macam modus yang beragam. Salah satunya menggunakan modus baru, yaitu memanfaatkan sarana jual-beli online dengan berpura-pura sebagai pembeli.
Terungkapnya modus baru yang dilakukan oleh sekelompok begal tersebut, setelah pihak tim Buser Polres Pasuruan Kota berhasil menangkap dua orang pelaku begal motor yang selama ini telah meresahkan masyarakat Pasuruan.
“Kedua pelaku begal motor yang kami tangkap ini. Yakni, Arie Raimond Firmansyah (31), warga Desa Rabalas, Kecamatan Grati, dan Safak (48) warga Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Keduanya, kami tangkap di rumahnya masing – masing,” ujar Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Yong Ferrydjon kepada Kabarpas.com, Rabu (23/11/2016).
Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya yakni tujuh sepeda motor dari berbagai macam jenis dan merk, satu senjata api (senpi) jenis FN yang disinyalir itu merupakan senjata mainan. Tiga buah handphone (hp) dari berbagai macam jenis, dan juga senjata tajam (sajam).
“Penangkapan kedua pelaku ini, setelah kami melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut paska penangkapan pentolan begal di Pasuruan, Tuhar, pada Senin (21/11/2016) kemarin,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Dijelaskan, modus begal yang dilakukan kedua pelaku ini sangat unik. Meski secara umum, metode mereka sama dengan pelaku begal lainnya yakni berkelompok. Namun, sistemnya yang mereka gunakan itu bukan hunting di jalan seperti begal pada umumnya. “Tapi, mereka ini memanfaatkan situs jual-beli. Keduanya berpura-pura sebagai pembeli motor,” imbuhnya.
Kapolres menuturkan, aksi keduanya ini dimulai dengan hunting di situs jual beli online dan mencari orang – orang yang sedang menjual sepeda motornya. Setelah itu, kedua tersangka ini melakukan percakapan dengan penjual sepeda motor itu. Akhirnya, antara dua tersangka dengan penjual ini ada kesepakatan dan bertemu di sebuah tempat. Alasannya, dua pelaku ini ingin melihat kondisi sepeda motornya.
“Kedua pelaku ini cenderung mencari sepeda motor dengan harga cukup tinggi. Yakni, seperti Kawasaki Ninja, Honda CBR, dan sebagainya,” jelasnya kepada Kabarpas.com.
Selanjutnya, kedua tersangka ini menyewa sebuah mobil tour and travel. Tujuannya, untuk mengantarkan kedua tersangka ini ke lokasi yang sudah ditentutkan . Selain itu, juga untuk memastikan penjual ini bahwa mereka berdua berniat membeli sepeda motornya. Nah, setelah bertemu, kedua tersangka ini menggunakan modus ingin mencoba sepeda motornya.
“Ketika si penjual percaya, keduanya langsung membawa lari sepeda motor milik korban, dan tour and travel ini ditinggalkan begitu saja. Dan ada juga penjual sepeda motor, yang dianiaya karena tidak mau melepaskan sepeda motornya untuk dicoba,” tandasnya.
Sementara untuk alat yang digunakan kedua pelaku begal ini bervariasi. Yakni, berupa clurit, pedang dan sebagainya. Sesekali, tersangka juga mengancam korbannya dengan senpi mainan dan bom ikan atau bondet.
“Dari data kami, kedua tersangka ini melakukan curas atau begal jalanan sudah lebih dari 10 TKP. Namun, keduanya ini jarang melukai korban, hanya menakuti korbannya saja. Tapi, jika korbannya melawan, keduanya akan menyerang,” pungkasnya. (ems/sym).