Jember, Kabarpas.com – Suasana Kecamatan Panti, Senin (27/10/2025) pagi, terasa sakral dan hangat. Warga dari tujuh desa berkumpul membawa kendi berisi air dari sumber-sumber kehidupan mereka. Di bawah rimbun pepohonan dan iringan gamelan tradisional, ritual penyatuan tujuh sumber mata air menjadi pusat perhatian pada hari kedua agenda Bunga Desaku.
Bupati Jember Muhammad Fawait turut hadir dan mengikuti seluruh prosesi penyatuan air yang dilaksanakan secara khidmat. Air dari tujuh sumber, mulai Sumber Tunjung (Panti), Sumber Kembar (Pakis), Balong Keramat (Kemuningsari Lor), Sumber Waduk (Glagahwero), Sumber Suci (Suci), Sumber Kemiri (Kemiri), dan Sumber Suko (Serut) disatukan dalam gentong besar di titik akhir ritual.
Setelah disatukan, air dikembalikan ke kendi masing-masing desa, sebagai simbol bahwa seluruh masyarakat Panti bersumber dari kehidupan yang sama dan terikat dalam semangat pitulungan (pertolongan), kebersamaan, dan keseimbangan hidup.
Ritual tilik sumber yang mengawali acara menjadi ruang ekspresi budaya warga. Doa bersama, hingga penampilan kesenian lokal memperkuat pesan bahwa tradisi adalah kekuatan sosial yang menyatukan.
Di tengah suasana adat tersebut, Bupati Fawait menyampaikan pesan reflektif kepada masyarakat. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kepala desa, pelaku seni, dan warga dalam membangkitkan ekonomi dan pariwisata daerah.
“Kita kembalikan kejayaan Jember sebagai pusat ekonomi dan pariwisata. Tapi itu tidak bisa dilakukan oleh bupati seorang diri. Harus dibantu OPD, masyarakat, dan terutama para kades,” ujarnya di hadapan warga.
Bupati juga menyinggung peran penting promosi digital oleh masyarakat.
“Bayangkan kalau semua warga punya media sosial, saya titip promosikan Kabupaten Jember. Tidak perlu promosikan saya, Fawait. Promosikan desa, promosikan potensi yang kita miliki,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Fawait mengapresiasi geliat wisata Kampung Durian di kawasan Panti yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Ia menilai desa wisata semacam ini mampu memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.
“Saya sudah menginap di sini, dan saya lihat Kampung Durian sangat layak dikunjungi wisatawan. Kalau kampung ini berkembang, manfaatnya bukan untuk orang jauh, tapi untuk warga sekitar,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih kepada Camat, Kepala Desa, Danramil, para pemuda, budayawan, dan pelaku seni yang telah menjaga warisan budaya sekaligus memajukan potensi desa.
“Saya titip, kalau punya medsos, bantu promosikan Kabupaten Jember. Mari bersama jadikan Jember semakin dikenal dan maju,” pungkasnya. (dan/ian).



















