Reporter : Albar
Editor : Memey Mega
Malang, kabarpas.com- Menyambut hari ulang tahun (HUT) Kota Malang yang ke 105 menuai banyak harapan terutama kalangan millenial Kota Malang sebagai generasi penerus. Beberapa diantaranya dari kalangan aktivis, entrepreneur dan perempuan karier.
Alsaba Salah satu kalangan millenial sekaligus Kordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya yang membawahi seluruh BEM se Malang Raya mengharapkan agar Kota Malang harus tetap menjadi kiblat pendidikan di Indonesia, oleh sebab itu membutuhkan perhatian penuh dari jajaran pemerintah baik eksekutif maupun legislatif agar tetap menjaga lembaga pendidikan dari tindakan yang sering melecehkan lembaga pendidikan.
“Harapannya Kota malang sebagai kiblat pendidikan di Indonesia, tentu lebih menjaga identitas ini dengan cara menciptakan iklim pendidikan yang lebih progresif, profesional dan mutu pendidikan terus ditingkatkan. Harapannya dari aspek birokrasi pemerintahan (eksekutif, legislatif dan yudikatif) lebih bersinergi dalam membangun kota malang serta berkomitmen menjaga nama baik lembaga ataupun kota malang dari praktek-praktek KKN” ungkapan Alsaba kepada wartawan Kabarpas.com pada Senin 1/4/19
HUT Kota Malang juga mendapat perhatian dari Kalangan Millenial yang tergabung dalam komunitas Sumber Inspirasi Anak Bangsa (SIAB) yang bergerak pada sosial edukatif enterpreneur.
Fais M Hamid, salah satu penggagas SIAB berharap untuk Kota Malang yang semakin Tua ini Agar tetap menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia yang saat ini lagi dikembangkan dalam sektor pariwisata dan pendidikan.
Malang sebagai kota pariwisata harus tetap mempertahankan nilai-nilai budaya sebagai identitas Kota Malang dan Pemerintah Kota Malang tetap mempertahankan generasi millenial yang memiliki inovasi khususnya pengembangan ekonomi kreatif.
“Sebagai Kota pendidikan, Pemerintah harus memperhatikan putera daerahnya, karena selama ini yang terlihat kebanyakan sumbangsih gagasan lahir dari mahasiswa yang bukan asli Malang. Selanjutnya pemerintah juga harus mempermudah segara urusan akademik seperti izin penelitian” tambahnya
Sementara Hanan salah satu vinalis hijaber Kota Malang menambahkan. Pemerintah Kota Malang harus mengembangkan kota tematik terutama pada kalangan perempuan khususnya potensi yang dimiliki perempuan asli Malang.
“Peran Pemerintah juga harus memiliki sisi pendidikan masyarakat Kota Malang, karena Malang adalah kota pendidikan seperti di wisata kampung topeng yang masih banyak terdapat pengemis terutama perempuan, maka di tahun ke 105 Kota Malang ini perempuan harus mengambil peran dalam pengembangan dan kontribusi dalam pembangunan Kota” tutupnya. (bar/mey)
