Purwosari (Kabarpas.com) – Hujan air mata mengiringi prosesi pemakaman jenazah Sesha Aldi Krisputra (16). Jenazah yang merupakan putra pertama dari pasangan Kristiyono (40), dan Sulastri (35) tersebut, dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Sabtu, (17/01/2015) sore.
Pantauan Kabarpas.com, ratusan pelayat tersebut telah datang ke rumah duka sejak Sabtu siang tadi. Para pelayat diantaranya teman korban, tetangga, dan juga kerabat kedua orang tua korban itu, datang ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir pada korban.
Prosesi upacara pelepasan tersebut diawali kata sambutan keluarga dan tokoh masyarakat setempat. “Ada beberapa macam orang dikatakan mati syahid, diantaranya mati dalam keadaan perang, mati dalam kondisi hamil, dan mati dalam kecelakaan seperti yang dialami oleh korban ini,” ucap Hasan, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Setelah semua prosesi upacara selesai, selanjutnya jenazah korban langsung diberangkatkan dari rumah duka yaitu sekitar pukul 17.20 WIB. Di mana peti jenazah korban dipikul puluhan pengantar jenazah yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada korban.
Setibanya di TPU setempat, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka, para pengantar jenazah pun terlihat memadati komplek makam tersebut. Selanjutnya sekitar pukul 17.45 WIB, peti jenazah yang terbungkus plastik itu dimasukkan ke liang kubur.
Dalam prosesi pemakaman tersebut, sejumlah pengantar jenazah yang terdiri dari keluarga, tetangga, dan teman korban menangis histeris mengiringi penguburan jasad korban yang saat ini masih duduk di bangku SMP.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, suasana haru menyambut kedatangan jenazah Sesha Aldi Krisputra (16), di rumahnya, Dusun Lekemar, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Sabtu (17/01/2015) sore sekitar pukul 16.55 wib.
Pantauan Kabarpas.com di lokasi, isak tangis sanak keluarga dan tetangga Aldi yang merupakan salah satu korban penumpang AirAsia QZ8501, yang jatuh di Selat Kalimatan (28/12/2014) itu, seketika langsung pecah begitu laju sirene mobil ambulans yang membawa jenazah Aldi terdengar dan mendekat di rumah duka. (ajo/uje).