Nguling (Kabarpas.com) – Aminah (65), warga RT/RW 01/14, Dusun Gunungan, Desa/Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Rabu, (11/03/2015) pagi tadi, ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya.
Jasad Aminah pertama kali ditemukan oleh keponakannya bernama Umi, dengan kondisi gantung diri menggunakan kain yang diikatkan ke kayu penyangga genteng di dalam rumahnya tersebut.
“Seperti biasa setiap pagi Almarhumah bu Aminah selalu dikirimi nasi oleh Umi, yang rumahnya masih satu kampung. Maklum, suami Aminah sudah lama meninggal dunia. Sementara anak-anaknya sudah punya rumah sendiri-sendiri. Sehingga hanya Umi yang biasanya memperhatikan kondisi bu Aminah,” ucap Arif salah satu warga setempat.
Ia menambahkan, pada saat Umi masuk ke dalam rumah korban untuk mengantarkan nasi. Umi sempat dikejutkan dengan kondisi korban yang sudah gantung diri. Melihat hal itu, Umi tak berani mendekat ke tubuh korban yang sudah tewas tersebut. “Umi lebih memilih langsung melaporkan hasil temuannya itu ke perangkat desa,” imbuhnya.
Oleh perangkat desa setempat, laporan dari Umi ini langsung diteruskan dengan melapor ke pihak kepolisian. Hingga akhirnya beberapa saat kemudian, sejumlah polisi datang ke rumah duka.
“Beberapa orang anggota polisi yang datang ke lokasi, langsung melepaskan ikatan kain yang diikatkan ke kayu penyangga genteng. Setelah itu polisi dan warga langsung menurunkan korban untuk segera dimandikan,” kata Umi kepada Kabarpas.com.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, petugas Puskesmas yang datang ke lokasi melakukan pemeriksaan. Namun keluarga menolak jasad Aminah untuk diotopsi dan menganggap kematiannya itu adalah musibah.
“Saat kami periksa kondisi lidah Aminah menjular ke luar dan ada cairan kotoran di duburnya,” kata Handoko, salah satu pegawai Puskesmas setempat.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Nguling, Aiptu Suyoto mengatakan, bahwa dugaan sementara korban bunuh diri karena tak kuat menahan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. “Kami akan tetap melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban ini, yakni dengan memeriksa beberapa orang keluarga korban,” pungkasnya. (ajo/uje).