Purwosari (Kabarpas.com) – Pesawat AirAsia QZ8501 yang berangkat dari Surabaya dengan mengangkut sebanyak 155 penumpang. Tiba-tiba hilang kontak saat hendak menuju ke Singapura. Bahkan, empat orang diantaranya adalah satu keluarga yang merupakan warga Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.
Keempat orang penumpang yang merupakan satu keluarga tersebut, yaitu pasangan suami-istri Kristiyono (40), dan Sulastri (35), serta kedua anaknya Sesha Aldi Krisputra (16), dan Felicia Sabrina Krisputri (10). Mereka berempat ini sejatinya hendak melakukan liburan di Singapura.
Berdasarkan data manifest pesawat yang ditempel di posko crisis AirAsia di Bandara Juanada Surabaya. Nama Sesha Aldi Krisputra dan Felicia Sabrina Krisputri, dan Kristiyono berada pada nomer kursi 62, 63, dan 64. Sedangkan Sulastri berada di kursi yang berbeda yaitu di nomer 117.
“Kebetulan suami Sulastri mendapatkan bonus dari pabriknya berupa liburan ke Singapura. Jadinya istri dan kedua anaknya itu, juga sekalian diajak berlibur bersama di sana,” ucap Diana (20), salah satu keluarga korban saat ditemui Kabarpas.com di rumah Sulastri. Minggu (28/12/2014) petang.
Diana menceritakan, bahwa sehari sebelum berangkat ke Singapura. Sulastri dan suami beserta kedua anaknya tersebut, sempat pamitan dengan seluruh keluarganya yang tempat tinggalnya masih dalam satu kampung di Desa Martopuro tersebut.
“Karena takut ketinggalan pesawat, jadinya mereka berangkat dari sini (Pasuruan.red) pada Sabtu sore kemarin (27/12/2014). Dan malamnya menginap di rumah saudara suami Sulastri yang ada di Surabaya,” pungkasnya. (ajo/uje).