Oleh : Abu Avzalea
Pasuruan (Kabarpas.com) – Setelah beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia dihebohkan dengan ditemukannya sejumlah nama-nama tak lazim. Yakni, seperti “ Tuhan” di Banyuwangi dan sejumlah nama-nama lain diantaranya Nabi, Saiton, dan D. Di Kabupaten Pasuruan, ternyata juga terdapat seorang warga yang memiliki nama unik bernama “Selamet Tinggal”. Nama ini sendiri, bila ditarjamahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah Selamat Jalan.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh wartawan Kabarpas.com, warga bernama Selamet Tinggal tersebut, saat ini menetap di Dusun Ngayunan, RT /RW 12/03, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Siang tadi, wartawan Kabarpas.com mengunjungi rumahnya dan mengobrol lebih dekat perihal asal mula pemberian nama tak lazim itu. Dengan suara lirih, pria yang saat ini berusia 55 tahun tersebut, kemudian menceritakan kepada Kabarpas.com perihal nama yang dimilikinya.
“ Saya dilahirkan di Desa Gumukmas, Kecamatan Krebet, Kabupaten Jember dan merupakan anak tunggal dari pasutri Sukar dan Ratih (keduanya telah almarhum). Namun, ketika SD saya pindah ke Kabupaten Pasuruan mengikuti orang tua,” kata pria parobaya itu saat mengawali perbincangan dengan wartawan Kabarpas.com, Selasa (15/09/2015).
Menurut pria yang sehari-hari hanya bekerja sebagai seorang petani ini mengatakan, saat itu ia sempat diberi tahu oleh almarhum ibunya, tentang asal mula pemberian nama tak lazim yang dimilikinya tersebut.
“Dulu waktu ibu saya masih hidup, ia bercerita pada saat hamil bapak sering mengatakan ke ibu kalau dirinya akan meninggalkan ibu untuk kawin lagi. Mendapati perkataan ibu saya menjadi resah dan berniat hendak menggugurkan kandungannya,” ujar pria yang baru saja ditinggal pergi istrinya itu.
Ia menambahkan, beberapa kali hendak diaborsi melalui bantuan dukun bayi daerah setempat, yaitu dengan cara di pijat. Sang bayi pun tetap tidak mau keluar, demikian juga dengan cara minum jamu dilakukan oleh ibunya.
Karena segala cara yang dilakukan ibunya itu tak membuahkan hasil. Akhirnya, ia hanya pasrah membiarkan bayi dalam kandunganya itu terus berkembang hingga pada saatnya datang masa persalinan.
Pada tanggal 30 Juni 1960, lahirlah seorang bayi laki-laki yang kemudian oleh ibunya langsung diberi nama “Selamet Tinggal”.
“Ibu terpaksa memberikan nama saya itu, karena saat ibu melahirkan bapak tak ada disampingnya. Sehingga ibu saya beranggapan kalau bapak benar-benar sudah meninggalkan ibu untuk kawin lagi,”jelas pria yang akrab disapa tetangganya cak Tinggal.
Tanpa diduga, beberapa bulan setelah ibunya melahirkan. Bapaknya bernama Sukar akhirnya pulang ke rumah dan sempat terkejut kalau istrinya sudah melahirkan. “Namun, bapak langsung tertawa ketika diberitahu kalau ibu memberi nama saya “ Selamet Tinggal” pungkasnya. (***).