Mayangan (Kabarpas.com) – Anggota Komisi VIII DPR RI, Hasan Aminuddin menyampaikan bahwa semua manusia sukses melalui proses. Oleh karena itu, ia mengajak para generasi muda untuk bercermin kepada orang sukses melalui prosesnya dan bukan hasilnya agar tidak menjadi manusia dengki.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasan Aminuddin pada Sosialisasi Undang-undang Perlindungan Anak dalam rangkaian masa reses bersama para pengurus karang taruna (katar) desa/kelurahan se-Kabupaten Probolinggo, Senin (10/10/2016) di Pendopo, Kabupaten Probolinggo.
“Generasi muda sebagai calon pemimpin tidak akan mampu membuat tersenyum kedua orang tuanya, tatkala aktivitasnya tidak sesuai dengan syariat agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, melalui kesempatan ini saya ingin memotivasi para pengurus karang taruna agar selalu menjadi manusia yang optimis,” kata Hasan dihadapan penggurus Karang Taruna yang hadir dalam acara tersebut.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menegaskan, hanya dengan iman dan ilmu yang bisa merubah nasib seseorang. Manusia sukses itu karena ikhtiar dan doa. Oleh karena itu, Hasan mengajak para generasi muda untuk menunaikan salat 5 waktu dengan khusyu dan tepat waktu.
“Jika sudah ikhtiar, pasti akan ada intervensi dari Allah. Calon pemimpin itu harus yakin bahwa sukses dan tidaknya tergantung pada dirinya sndiri. Saya ingin para pengurus karang taruna ini menjadi manusia sesuai jati dirinya sendiri. Karena generasi muda harus optimis dan tidak pesimis,” jelasnya.
Hasan menambahkan bahwa generasi muda harus menyikapi dan menyelesaikan setiap permasalahan dengan santun dan menjadikannya sebagai pembelajaran.
“Pertahankan potret hari ini sebagai modal kalian sebagai calon pemimpin. Bekerjalah memanfaatkan peluang yang ada. Sepanjang rizki itu halal jangan pernah malu,” terangnya.
Suami Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari ini juga mengatakan bahwa hari ini banyak penganiayaan yang terjadi bukan orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak. Targetnya bagaimana generasi penerus bangsa ini ke depan dipimpin orang goblok. Mereka dicekoki oleh minuman keras (miras) dan obat-obatan terlarang.
“Semua ini dilakukan karena berperang secara fisik mereka takut. Akhirnya generasi muda dihancurkan perlahan melalui budaya luar baik miras maupun obat-obatan terlarang. Marilah bersama-sama kita bentengi generasi muda ini dari pengaruh budaya luar,” pungkasnya. (sam/sym).