Purworejo (Kabarpas.com) – Lamanya pendistribusian elpiji 12 kg dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) ke agen-agen, membuat sejumlah pengecer Liquified Petroleum Gas (LPG) 12 kg non subsidi, yang ada di wilayah Pasuruan dan sekitarnya tersebut, mulai beralih menggunakan elpiji 3 kg.
“Saat ini banyak konsumen yang beralih ke elpiji 3 kg,” ujar Dwi Handono, salah satu pemilik agen LPG PT Petrolindo Migas, saat ditemui Kabarpas.com di agen miliknya yang berada di Jalan Irian Jaya, Kota Pasuruan. Jumat (16/01/2015).
Meski demikian, ia menambahkan, bahwa saat ini permintaan elpiji 3 kg mulai meningkat dua dibandingkan dengan sebelumnya.
“Padahal biasanya per hari saya disediakan oleh SPBE sebanyak 6720 atau setara dengan 12 truk yang tersebar di pangkalan Kota dan Kabupaten Pasuruan. Namun, kendalanya bukan dari elpijinya melainkan antrian tabung elpiji yang berada langsung di SPBE tersebut,” ucapnya kepada Kabarpas.com.
Menurut Dwi, antrian pengiriman tabung elpiji di SPBE terjadi ketika tabung elpiji tiga kg akan di distribusikan ke agen dengan menggunakan truk pengangkut elpiji.”Karena truk pengangkut elpiji ini biasanya mengantri dari pukul 06.00 dan ada tiga tahap dalam mendistribusikannya ke pangkalan yang ada di Kota maupun Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat berbeda. Novi, salah satu pegawai di agen elpiji 3 kg PT. Sumber Karisma Mandiri, di jalan Belitung No. 22, Kota Pasuruan ini mengatakan, banyak pengecer yang hendak ingin membeli elpiji 3 kg di tempatnya tersebut.
Namun, sayangnya dikarenakan elpiji 3 kg di tempatnya itu terbatas, ia pun tidak bisa melayani semuanya. Sehingga tak sedikit pengecer elpiji yang datang ke tempatnya itu harus terpaksa balik kanan.
“Untuk sementara ini, elpiji 3 kg yang di jual di sini kami prioritaskan bagi pelanggan sendiri yang sudah teken dengan Pertamina atau sudah jadi pelanggan tetap.. Sebab kalau mereka tidak diutamakan kasihan, karena sudah rela mengantri lama. Sebab datangnya elpiji ke tempat kami ini lama dan cepat habis,” pungkasnya. (ajo/uje).