Jumat, 05 September 2025 – 15.34 | 735 kali dilihat
Jember, Kabarpas.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi melaksanakan bakti sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit, serta pemberian bantuan kaki dan tangan palsu dalam rangkaian Gus’e Peduli Kesehatan pada, Jumat (5/9/2025).
Program kesehatan tersebut diikuti sedikitnya lima orang untuk operasi bibir sumbing, dan 10 orang menjalani pengukuran untuk bantuan tangan dan kaki palsu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Akhmad Helmi Luqman menyampaikan, terlaksananya kegiatan tersebut adalah wujud sinergi antara Pemkab Jember, Kementerian Sosial, Sentra Mahatmiya Bali, dan NGO (lembaga swadaya independen).
“Kita dibantu (operasi bibir sumbing) oleh beberapa NGO, kemudian tangan dan kaki palsu dibantu Kementerian Sosial lewat Mahatmiya Bali,” ujarnya.
Helmi menyebut, pasien yang mengikuti program tidak hanya datang dari Jember, tapi juga dari luar daerah. Pada tahap awal hari ini hanya 10 dari target 43 orang yang difasilitasi bantuan kaki tangan palsu.
“Sekitar 10 sementara ini, sambil jalan nanti kita cover sampai 43 orang. Sekarang masih proses pengukuran dulu dari tim Mahatmiya Bali. Tidak hanya kami dari Jember, Bondowoso datang ke sini juga, boleh, dan pelaksananya di sini RSD Soebandi,” urainya.
Diadakannya operasi dan pemberian alat bantu, yang turut diminati warga luar daerah menurut Helmi merupakan hal yang sangat prestisius bagi faskes di Jember khususnya RSD Soebandi. Ini membuktikan, rumah sakit daerah di Jember memiliki kelayakan sebagai faskes rujukan bagi kota kabupaten di sekitarnya.
“Ini bisa sebagai suatu promosi sebetulnya bagi RSD Soebandi, bahwa RS di Jember bisa melayani rujukan dari beberapa kabupaten kota yang lain, khususnya tujuh daerah di Provinsi Jatim,” tandasnya.
Bakti sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit, serta pemberian bantuan kaki tangan palsu merupakan kegiatan ketiga dari rangkaian Gus’e Peduli Kesehatan. Sebelumnya, Pemkab Jember sudah menggelar operasi khitanan massal gratis pada bulan Juli 2025. Dilanjutkan dengan operasi katarak yang dilaksanakan di RSD Kalisat beberapa waktu lalu.
Melalui layanan kesehatan ini, Bupati Muhammad Fawait ingin menujukkan bahwa dia memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif. (dan/ian).



















