Jember, Kabarpas.com – Achmad Syahri As Sidiqi, anggota DPRD Jember Fraksi Gerindra bertatap muka dengan konstituennya dalam agenda Reses Masa Sidang ke 2 tahun 2025 di Dusun Gedangan, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger.
Dalam kegiatan tersebut, pria yang dikenal dengan sebutan Gus Syahri itu membawa tema, “Melalui Reses Kita Tingkatkan Kualitas Pendidikan”. Topik yang sesuai dengan bidangnya di Komisi D DPRD Jember.
Meski acara dikemas secara sederhana, keberadaan Gus Syahri menunjukkan bukti kehadiran pemerintah, khususnya anggota dewan dalam menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
“Saya mengambil tema ini, karena memang kualitas pendidikan kita harus ditingkatkan karena ilmu itu sangat penting sebagai fondasi pembangunan. Apalagi kita dalam upaya menyukseskan visi Indonesia Emas, tentu pendidikan adalah modal yang penting,” ujarnya.
“Untuk itu mari bapak dan ibu bisa menyampaikan usulan atau aspirasinya kepada kami sebagai bahan untuk dibawa ke meja dewan agar bisa ditindaklanjuti,” imbuh Gus Syahri.
Satu dari beberapa aspirasi disampaikan oleh madrasah TPQ Inarotul Khoirot.
Pihak madrasah mengungkapkan, lembaga tersebut membutuhkan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Sementara ini, kegiatan tersebut terpaksa dilakukan di tempat parkir.
“Karena keterbatasan tempat kami melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) di parkiran madrasah. Untuk sementara ini, parkir kita tempatkan di pelataran rumah warga,” ucapnya.
Madrasah berharap ada bantuan dari pemerintah meski saat ini tengah menggalang dana dari wali santri dan warga setempat untuk membenahi rumah di samping madrasah yang rencananya digunakan sebagai tempat mengajar.
Mendengar hal itu, Gus Syahri di depan warga berjanji segera mencarikan solusi untuk masalah tersebut.
“Aspirasinya akan kami tampung, kami berkomitmen menyelesaikan masalah ini, karena sudah menjadi tugas anggota dewan menindaklanjuti keluhan dari warga,” ucapnya.
Dalam momen tersebut Gus Syahri tidak bisa menyembunyikan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi belakangan ini. Ia mengaku trenyuh dengan demontrasi yang berujung perusakan fasilitas umum di beberapa daerah di Indonesia.
“Saya prihatin sekali dengan kondisi negara saat ini. Penyampaian aspirasi di muka umum itu boleh dan dilindungi. Mari kita saling menjaga ketertiban, saling menahan diri,” tuturnya.
Gus Syahri berharap, gejolak saat ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih peka terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Di akhir acara, Gus Syahri mengajak para warga berdoa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.
“Mari kita bersama berdoa untuk keselamatan bangsa, agar situasi dan kondisi kembali normal dan aman seperti sedia kala. Khususnya juga untuk bapak Presiden Prabowo agar senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi masalah bangsa ini,” pungkasnya. (dan/ian).



















