Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

KABAR NUSANTARA · 12 Mar 2022

Gus Menag: Bimbingan Perkawinan, Ikhtiar Kemenag Cegah Stunting


Gus Menag: Bimbingan Perkawinan, Ikhtiar Kemenag Cegah Stunting Perbesar

Yogyakarta, Kabarpas.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hari ini meluncurkan program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin.

Prosesi launching ini berlangsung di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul, Provinsi DIY.

Menag Yaqut menyampaikan bahwa pencegahan stunting adalah upaya penting dalam menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas. “Program pendampingan yang dirilis hari ini sangat penting dan sejalan dengan Program Bimbingan Perkawinan atau Bimwin yang digulirkan Kemenag. Bimbingan Perkawinan adalah ikhtiar Kemenag dalam mencegah stunting,” kata Menag Yaqut.

Menurut Menag, pencegahan stunting adalah perintah agama, bukan hanya perintah negara. Sebab, menyiapkan generasi terbaik adalah risalah nubuwwah. Pencegahan stunting juga tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua warga bangsa. Karenanya, diperlukan upaya kolaboratif dari seluruh stakeholders.

“Ketahanan keluarga menjadi satu pondasi ketahanan negara. Kita ingin generasi bangsa menjadi generasi yang mampu berkompetisi secara global. Keluarga menjadi palang pintu utama pada generasi mendatang,” jelas Menag.

“Ke depan, kita akan perkuat kolaborasi dan BKKBN dan pihak terkait lainnya. Isu stunting sudah masuk dalam program Bimbingan Perkawinan. Saya juga meminta Penyuluh Agama se Indonesia untuk terlibat dan berkolaborasi dalam program ini. Mari kita bersama-sama memberi perhatian untuk penurunan stunting di Indonesia,” sambungnya.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyampaikan, sebanyak 37% remaja putri Indonesia mengalami anemia. “Setelah hamil, angkanya naik menjadi 48% anemia, akibatnya bayi yang dikandung tidak subur, bisa stunting,” tuturnya.

“Bantul bisa jadi percontohan karena jumlah stunting sekitar 14%, sesuai target nasional pada 2024,” sambungnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih sepakat jika pencegahan stunting hanya berkutat di hilir, maka kurang efektif. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan sejak dari hulu. “Tadi pagi kami telah mengukuhkan tim percepatan penurunan stunting di Bantul,” katanya.

Bahkan, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp50juta setiap pedukuhan. “Di antaranya digunakan untuk pencegahan stunting,” ungkap Halim.

Peresmian kegiatan dilakukan dengan pemukulan gong oleh GusMen, Kepala BKKBN dan Gubernur DIY yang diwakili Asisten lll Bidang SDM Aris Setiyanto. Tampak hadir mendampingi Menag, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Tarmizi Tohor, Staf Khusus Menteri Agama bidang Image Building Wibowo Prasetyo, dan Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmim Afif. (Np/Don).

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Langkah Nyata Pelindo Multi Terminal Merawat Warisan Alam

18 November 2025 - 11:58

Kimming Yap dari Singapura Masuk Daftar “40 Under 40” 2025 Versi Campaign Asia

18 November 2025 - 11:33

Bank Mandiri Buka Livin’ Fest 2025 di Dome Universitas Diponegoro Semarang, Sinergikan UMKM dan Ekonomi Kreatif

18 November 2025 - 11:33

Perwakilan MPM Honda Jatim Borong Gelar Nasional di Honda Modif Contest 2025

18 November 2025 - 10:41

Rate Cut Desember Bisa Batal! Pasar Global Mulai Guncang—Investor Wajib Siaga!

18 November 2025 - 09:21

Layanan PSO KAI Perkuat Mobilitas dan Akses Transportasi Publik di Berbagai Wilayah

18 November 2025 - 08:58

Trending di KABAR NUSANTARA