Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Cerpen · 3 Nov 2024

Gus Hakam Tebuireng 


Gus Hakam Tebuireng  Perbesar

(Oleh: Gus Haidar Hafeez)

 

KABARPAS.COM – SORE itu umat Islam Indonesia telah kehilangan pakar ilmu sastra pesantren juga ilmu Falak. Romo kiyai Mahfuz Anwar Kuwaron Jombang telah berpulang ke hariba al mumitu di usia delapan puluh tujuh tahun. Sore itu 20 mei 1999 aku berdua dengan Ayim takziah menuju rumah duka kediaman mbah Mahfuz. Di Mojosari di sungai timur terminal bus dan angkot yang masih gres sejak di bangun hingga kini. Banjir setinggi ban mobil niaga menghadang para pengguna jalan. Tak terkecuali aku harus menghentikan perjalanan sebab air mengancam mesin mogok. Perihal nya hujan deras turun agak lama hingga memicu banjir bandang. Hujan mengguyur perjalanan sejak masuk pintu mobil hingga keluar mobil tak berapa lama aku dan Ayim ada di kediaman mbah Mahfuz hujan reda. Kursi meja yang sejak tadi menumpuk di aula pondok menunggu hujan reda. Berhamburan para santri menata kursi meja di halaman antara pondok dan kediaman mbah Mahfuz.

Selesai hujan selesai para santri menata kursi dan meja. Para tamu dipersilahkan duduk di kursi yang di tata memanjang seiring meja di biarkan memanjang. Aku duduk berada di ujung paling timur menghadap utara berhadapan dengan Ayim. Sedang di ujung barat Gus Hakam duduk menghadap ke arah timur membelakangi masjid pondok. Para tamu yang duduk berdampingan di antara mereka banyak yang saling berkenalan. Mulai dari tanya lulusan tahun berapa asal dari mana hingga anak berapa.

Sebagian besar yang hadir banyak yang tidak saling kenal. Memang kebanyakan dari yang hadir bukan satu leting atau angkatan saat masih di pondok. Atau memang mereka tidak pernah nyantri mondok ke mbah Mahfuz. Melainkan mereka hanya sering sowan mbah Mahfuz. Satu dua di antara mereka saling cerita bahwa di antara dari mereka pernah ada seruang waktu dengan mbah Mahfuz. Hampir seluruh yang hadir bertanya dan cerita perihal zaman yang telah madi. Waktu yang telah lampau waktu yang telah terkubur waktu yang hanya menjadi rindu.

Gus Hakam yang semula duduk di ujung paling barat menempati kursi menghadap ke timur. Sambil membalikkan badan sembari telunjuk tangan kanannya menunjuk kearah langit. Gus Hakam setengah berteriak mengatakan. Itu itu itu. Kata itu di ulang hingga tiga kali. Semua terperanjat memandang langit cerah di arah barat. Sebagaimana Gus Hakam berteriak sambil menunjuk kearah langit di arah barat. Gusdur turun dari langit menuruni tangga mendung mendung menuju bumi. Lho, lho Gusdur jadi presiden gusdur duduk di kursi kepresidenan sambil berteriak Gus Hakam mengulang ucapannya hingga tiga kali. Gusdur presiden kata Gus Hakam mengahiri pertemuannya lalu pamit pulang. Seluruh yang hadir tercengang dengan ucapan Gus Hakam yang tiba tiba mengucap seperti itu.

Di parkiran mobil aku dan selain aku saling tanyak apa tadi kelihatan apa yang dikatakan Gus Hakam. Aku juga selain aku menggelengkan kepala pertanda tidak melihat peristiwa Gus Dur turun dari langit sebagai mana yang dikatakan Gus Hakam. Namun aku juga selain aku masih percaya apa yang di omongkan Gus Hakam itu benar. Cuman saja kenapa aku juga selain aku yang ada ketika itu malam 20 mei 1999 tidak melihat Gus Dur turun dari langit menuju presiden.

Lima bulan kemudian 20 Oktober 1999 Gus Dur menjadi presiden ke empat republik Indonesia. Kata gusdur, dia menjadi presiden hanya bermodalkan dengkul. Itupun pakai dengkulnya Amin Rais. Hhh kata Gus Dur dalam orasinya di sebuah perhelatan pernikahan saat Gus Dur di dapuk menjadi penceramah. Beberapa hari setelah gusdur telah di lengserkan oleh poros tengah. Arrumuz 21124. (***).

Artikel ini telah dibaca 154 kali

Baca Lainnya

Indonesia Siap Bangkit Hadapi Thailand di Laga Kedua AFC Women’s Futsal Championship 2025

9 Mei 2025 - 15:34

Pasukan TMMD Kodim 0824/Jember Bersama PLN Pasang Lampu PJU di Desa Plalangan

9 Mei 2025 - 14:47

Dapat Dana Rp 2,5 Triliun dari Bill Gates, Indonesia Gunakan untuk Apa Saja?

9 Mei 2025 - 13:25

PATAJI Rengganis Ramaikan Pameran dan Bursa Pusaka 2025

9 Mei 2025 - 13:20

Dinas Pendidikan Kota Madiun Gelar Sosialisasi SPMB

9 Mei 2025 - 13:16

Ritual Pernikahan Tebu Menandai Dimulainya Musim Giling Tebu PG Semboro Jember

9 Mei 2025 - 13:02

Trending di KABAR NUSANTARA