Reporter: Ahmad Aziz
Editor: Agus Hartanto
___________________________________________
Bangil (Kabarpas.com) – Gara-gara perang komentar di media sosial (medsos) Facebook. Dua organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Pasuruan terlibat bersitegang dan bahkan nyaris terjadi bentrokan fisik antar kedua ormas tersebut.
Kedua ormas yang dimaksud yaitu dari PC GP Ansor Bangil, Kabupaten Pasuruan, dengan Front Pembela Islam (FPI) setempat. Beruntung ketegangan itu tak berlangsung lama, setelah petugas Polres Pasuruan tiba di Perumahan Palem Residence, Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Informasi yang diperoleh Kabarpas.com menyebutkan, ketegangan kedua ormas ini berawal saat pihak dari FPI tak terima dengan dugaan ejekan yang disinyalir dilontarkan oleh anggota GP Ansor yang mengolok-olok tokoh FPI melalui Medsos tersebut. Sehingga belasan orang FPI yang dipimpin oleh Nawawi, melakukan klarifikasi ke rumah Hamami, anggota GP Ansor Bangil, di perumahan Palem Residence di Kelurahan Pagak.
Sementara Hamami yang didampingi ketua GP Ansor Bangil, Muafi dan dua anggota Banser ini langsung menemui belasan anggota FPI. Namun, sayangnya upaya klarifikasi atas lontaran ejekan di medsos tersebut nyaris berujung bentrokan fisik.
“Kalau mereka datang dengan baik-baik ya kami terima baik. Namun, kalau datang dengan nada yang tak bersahabat ya kami ladeni,“ujar Muafi kepada sejumlah wartawan pasca pertemuan di Polres Pasuruan, Senin (08/05/2017) siang.
Menurut dia, ejekan itu diawali lontaran dengan kalimat yang kurang etis dari oknum FPI di media sosial. Bahkan ejekan itu sudah melecehkan lembaga GP Ansor yang notabene merupakan benteng Ulama.
“Yang kami sesalkan kalau mereka mau bertabayyun bukan begitu caranya. Sebab sebagai sesama muslim harus santun dengan duduk bersama dan musyawarah untuk mencari solusi yang terbaik,” terangnya.
Beruntung ketegangan kedua pihak tersebut dapat diredam, setelah petugas kepolisian datang ke lokasi. Dan polisi yang datang ke lokasi terjadinya kericuhan tersebut, akhirnya membawa kedua pihak ke Mapolres Pasuruan untuk proses lebih lanjut.
Di Mapolres Pasuruan, kedua belah pihak tersebut langsung diajak mediasi dan dipimpin oleh Kapolres Pasuruan, AKBP M Aldian. Dalam mediasi itu, disepakati kedua pihak tidak akan mempersoalkan kembali atas aksi saling ejek di medsos tersebut dan perselisihan diantara kedua kubu selesai dengan aksi damai.
Hal itu diwujudkan dengan tanda tangan kesepakatan bersama bermaterai dan saling memaafkan untuk tidak mengulangi kembali.
“Ini hanya karena kesalahpahaman saja diantara mereka. Namun, dengan pertemuan tadi, semua persoalan sudah selesai. Kami hanya menghimbau agar siapapun untuk selalu berhati-hati dan tidak asal main kalimat yang sengaja menyulut masalah di medsos,” pungkas Kapolres Pasuruan, AKBP M Aldian kepada Kabarpas.com. (ziz/gus).