Panggungrejo (Kabarpas.com) – Gara – gara usai makan nasi goreng bontotan, empat siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Assuniyyah, Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini mengalami keracunan, dan terpaksa keempatnya harus dirawat di Rumah Sakit dr.Soedarsono, kota setempat. Sabtu (22/11/2014) siang.
Keempat siswa yang dimaksud itu, diantaranya yaitu; Yofiadi (11), Syamsul Arifin (11),Muhammad Sulaiman (11), dan Hermanto (13). Keempat siswa tersebut merupakan warga Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, kota setempat.
Yofiadi (11), salah satu rekan korban menceritakan, kalau pada pagi itu ia dan ketiga temannya sedang menikmati makan nasi goreng bersama sebelum dimulainya pelajaran olahraga. Nasi goreng yang dimakannya itu dibawa oleh Syamsul Arifin, yang sengaja dibuatkan oleh ibunya untuk bekal di sekolah.
Ia menambahkan, seusai makan nasi goreng, mereka kemudian mengikuti pelajaran olahraga. Dan setelah olahraga, masing-masing mereka pulang ke rumah untuk mandi dan berganti baju . Namun, saat kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran berikutnya, keempat siswa yang memakan nasi goreng itu mengalami pusing dan muntah-muntah.
“Tadi setelah makan nasi goreng. Kami lalu mengikuti olahraga. Dan setelah itu kepala rasanya pusing dan membuat kami muntah-muntah,” terangnya kepada Kabarpas.com saat ditemui di rumah sakit setempat.
Apa yang dikatakan Yofiadi itu dibenarkan oleh guru olahraga MI Assunniyyah, Mochmad Wildan. Ia mengatakan, bahwa pada pagi itu empat orang siswanya makan nasi goreng, yang dibawa oleh Syamsul Arifin.
“Tadi seusai pelajaran olahraga, mereka kan pulang mandi, ganti baju. Setelah itu kembali ke sekolah. Namun, sayangnya saat itu juga mereka tiba-tiba muntah-muntah. Kami sempat membawa ke Puskesmas Kandang Sapi setelah itu dirujuk ke rumah sakit,”
Sementara itu, Niyeh (40) orangtua Syamsul Arifin yang membuat nasi goreng mengaku tidak menyangka bila nasi goreng buatannya membuat anak dan tiga temannya keracunan. Pasalnya, ia mengaku tidak mencampuri bahan-bahan lain dalam nasi gorengnya. “Cuma pakai bawang putih saja, sama timun. Nasinya juga baru saya masak tadi pagi,” timbuhnya.
Bahkan, ia dan suaminya juga ikut menyantap nasi goreng butannya pagi itu. Namun, dia dan suaminya tidak merasakan sakit kepala ataupun muntah-muntah seperti yang dirasakan anaknya. “Padahal saya dan ayahnya tadi juga makan nasi goreng itu. Bahkan, sudah habis satu piring. Tapi toh tidak apa-apa,” pungkasnya. (kui/uje).