Lekok (Kabarpas.com) – Ratusan Warga Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan menyegel balai desa mereka yang berada di Dusun Krajan Tengah. Penyegelan itu mereka lakukan, sebagai bentuk meluapkan amarah mereka, karena gagal menemukan dua orang kasun di desa tersebut, yang terlibat pencurian hewan milik warga setempat.
Dua Kasun yang dimaksud itu, diantaranya yaitu Bisri yang menjabat sebagai Kepala Dusun (kasun) Wedusan Kidul. Selain itu, juga ada aswad sebagai kasun Krajan Timur. Sedangkan dua pelaku lainnya hanyalah warga biasa.
“Semalam, kami berusaha mencari para pelaku di rumahnya. Namun, tidak berhasil menemukannya. Sehingga akhirnya kami terpaksa menyegel balai desa dan minta para pelaku, yakni dua diantaranya sebagai perangkat desa itu, untuk segera menyerahkan diri,” ujar Partono, warga setempat kepada Kabarpas.com, saat ditemui di rumahnya, Selasa (09/12/2014).
Informasi yang dihimpun Kabarpas.com di lokasi menyebutkan, bahwa kemarahan para warga ini dipicu atas terjadinya aksi pencurian dua ekor sapi perah milik seorang warga Dusun Krajan Tengah bernama Matrawi (55), yang terjadi pada Sabtu (06/11/2014) kemarin.
“Waktu itu, saya sempat melihat beberapa orang masuk ke dalam kandang sapi. Anehnya, pada saat kejadian kondisi kandang sapi milik saya itu gelap, karena ada seseorang yang sengaja mematikan lampu,” kata Trawi kepada Kabarpas.com
Ia menambahkan, bahwa para pencuri itu kemudian membawa sapi miliknya seharga Rp 20 juta itu lewat belakang rumahnya, kmudian melewati belakang balai desa, dan dibawa menggunakan mobil pikap. Saat itu dirinya sudah mencoba berteriak dan minta pertolongan warga, sayangnya tidak ada satu pun warga yang mendengar teriakannya. “Saya sudah teriak-teriak tapi tidak ada yang bantu,” imbuhnya.
Selang beberapa hari kemudian, sopir pikap bernama Saiful, yang juga terlibat dalam pencurian sapi milik korban ini berhasil ditangkap polisi di suatu tempat. Sehingga dari keterangan sopir inilah, pihak kepolisian mendapat informasi kalau apa yang dilakukannya itu bukan seorang diri, melainkan kerja tim work.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Asep Akbar Hikmana, yang kala itu langsung datang ke TKP membenarkan, bila dirinya usai mendapatkan kabar adanya pencuriaan sapi di Desa Balonganyar. Dari hasil penyelidikan ini, akhirnya diketahui kalau dua pelaku ini terlibat perangkat desa.
“Berdasarkan hasil penyelidikan diduga ada perangkat desa yang terlibat dalam kasus pencurian sapi. Akan tetapi, bagaimana pun juga kasus ini akan tetap kami dalami,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Sementara itu, Kepala Desa Balonganyar, Mohammad Soleh mengtakan pihaknya tidak pernah meelakukn intervensi atau melindungi perangkatnya bila memang terbukti terlibat dalam aksi pencurian dua ekor sapi tersebut.
“”Walaupun mereka adalah perangkat saya. Tapi, dalam kasus pencurian sapi ini tidak ada intervensi, biar diproses secara hukum yang berlaku. Biarlah pelaku yang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya. (ajo/sym).