Pasuruan, kabarpas.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan menggelar kegiatan Sarasehan Kerukunan Perempuan Lintas Agama. Acara yang berlangsung di Ballroom Elkana, Jalan Panglima Sudirman, pada Sabtu (08/11/2025) ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat toleransi dan moderasi beragama di tengah masyarakat yang beragam.
Mengangkat tema “Peran Aktif Perempuan Lintas Agama dalam Membangun Toleransi dan Keberagaman,” kegiatan ini menjadi wadah penting bagi tokoh-tokoh perempuan dari berbagai latar belakang agama. Mereka hadir untuk berdialog, bertukar pikiran, dan berbagi pandangan dalam rangka memperkuat nilai kebersamaan serta mempererat hubungan antarumat di Kota Pasuruan.
Ketua FKUB Kota Pasuruan, H. Ma’mur Salim, dalam sambutannya menegaskan peran sentral perempuan dalam menciptakan suasana damai.
“Perempuan memiliki peran besar dalam menciptakan suasana damai. Mereka mampu menanamkan nilai toleransi sejak dini, baik melalui lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial,” papar H. Ma’mur Salim.
Ma’mur Salim juga menekankan bahwa dialog lintas iman seperti ini sangat penting untuk menjaga komunikasi yang setara dan saling menghargai. Ia berharap para perempuan lintas agama dapat terus menjadi penggerak utama dalam menumbuhkan kesadaran moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
Sarasehan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Hj. Masfufah dan Pdt. Elsya Sohilait, yang memaparkan mengenai pentingnya keterlibatan perempuan dalam menolak sikap intoleran.
Hj. Masfufah menegaskan bahwa keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak. “Dari situlah nilai-nilai menghormati perbedaan mulai tumbuh. Perempuan sebagai ibu memiliki peran kunci di sini,” ujarnya.
Senada dengan itu, Pdt. Elsya Sohilait menambahkan bahwa sinergi yang terjalin antarperempuan lintas agama dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi kerukunan.
”Kita perlu terus berinteraksi tanpa prasangka, agar keberagaman ini tidak hanya sekadar diterima, tetapi menjadi kekuatan bersama,” tambah Pdt. Elsya Sohilait.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk mempererat jaringan organisasi perempuan lintas iman di Kota Pasuruan. Di akhir acara, Ketua FKUB menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan berharap semangat toleransi yang tumbuh dari sarasehan ini mampu menjadi contoh nyata dalam menjaga persaudaraan di tengah perbedaan. (emn/ian).



















