Bangil (Kabarpas.com) – Empat turis mancanegara menjadi korban perampokan saat mereka sedang melakukan liburannya di Penanjakan Gunung Bromo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Peristiwa ini berawal ketika empat turis tersebut, yakni Kathleen Karine (30), dan Hastov (28), warga Belgia, Roman (28), warga Prancis, dan Hsu Hengkang (27), warga China itu, Rabu pagi tadi (12/11/2014) melihat keindahan sunrise atau matahari terbit di Penanjakan
Namun, sebelum melihat sunrise. Keempat turis itu menitipkan sejumlah barang penting yang diletakan di dalam sebuah tas gunung seperti laptop, kamera photo, handphone, dompet berisi uang masing–masing berkisar 6 jutaan rupiah dan ratusan ribu us Dollar Amerika ke seorang guide bernama Dony asal Bandung, Jawa Barat yang waktu itu berada di dalam mobil travel.
Nah, saat mereka kembali ke mobil travel yang membawanya tersebut. Ternyata sejumlah barang berharga milik mereka sudah hilang disikat para pelaku. Sementara Dony dicari sudah hilang keberadaanya.
Padahal para turis ini tak mengeneli medan, karena mereka mengaku baru pertama kali ke Gunung Bromo. Akibat kejadian ini total kerugian yang mereka alami itu diperkirakan hingga ratusan juta rupiah. Beruntung visa wisata dan pasport milik mereka ini, tak dibawa oleh pelaku.
Dengan berbekal peta lokasi, mereka pun akhirnya terpaksa berjalan kaki turun ke bawah penanjakan dengan medan naik turun. Guna melaporkan kejadian ini ke mapolsek terdekat.
Saat mereka sampai di mapolsek Tosari, oleh petugas keempat turis ini dibawa ke Mapolres Pasuruan, di jalan Dokter Sutomo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
“Sebelumnya kami turun dari bandara Jakarta, lalu menuju ke Bandung yaitu ke pantai Pangadaran. Setelah itu baru menuju ke Gunung Bromo,” ucap Hastov kepada Kabarpas.com saat ditemui usai melaporkan kejadian ini di Mapolres Pasuruan.
Hastov berharap kepada aparat kepolisian untuk minta diantarkan ke konsulat kenegaraan mereka masing-masing, hal itu dikarenakan mereka sudah kehabisan bekal, usai barang-barang berharga milik mereka digondol pelaku.
Sementara itu, aparat kepolisian setempat tak bersedia memberikan konfirmasi terkait masalah aksi kriminal di wilayah hukumnya, lantaran khawatir ditegur pimpinan. Karena pada saat itu pimpinan mereka sedang ada tugas di luar kota. (har/sym).