Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk konservasi energi, PT Paiton Energy (Paiton Energy) dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) menghadirkan program Rumah Belajar Energi yang bertujuan untuk memperkuat kajian dan pemanfaatan potensi energi terbarukan di area sekitar seperti Biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Di beberapa fasilitas yang dibangun, juga dikombinasikan dengan sarana pembelajaran terkait energi terbarukan.
Melakukan konservasi energi sangat penting saat ini untuk mengurangi emisi karbon dan mencegah perubahan iklim. Salah satu upaya mitigasi perubahan iklim adalah menghadirkan energi terbarukan yang dikombinasikan dengan efisiensi energi. Oleh karena itu secara global setiap 14 Desember diperingati sebagai Hari Konservasi Energi untuk menyoroti pentingnya menjaga kelestarian energi.
Paiton Energy telah menghadirkan tiga fasilitas PLTMH sebagai bagian dari Rumah Belajar Energi. Masing-masing terletak di Air Terjun Kali Pedati (7 KW), Air Terjun Jaran Goyang Desa Guyangan (10 KW), dan Air Terjun Tribang Desa Ngepung (10 KW) yang dibangun pada akhir Oktober lalu sebagai program Belajar Energi III.
Ketiga PLTMH tersebut dibangun di desa yang lokasi geografisnya memang sulit dijangkau aliran listrik dari PLN. Contohnya, PLTMH air terjun Ngepung yang terletak di bawah kaki gunung Bromo. Pemanfaatan PLTMH dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar kelangsungan bisa terjaga dan peran serta masyarakat tetap terwujud. Bagi daerah terpencil, kehadiran energi terbarukan seperti PLTMH sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya.
Bagi daerah terpencil, kehadiran energi terbarukan seperti PLTMH sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya.
Chief Financial Officer Paiton Energy, Bayu Widyanto mengatakan bahwa pembangunan PLTMH ini merupakan langkah nyata perusahaan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat di desa terpencil, sekaligus sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
“Saat siang hari dimana masyarakat tidak banyak menggunakan energy listrik, maka sisa energi yang ada digunakan bersama untuk peningkatan ekonomi kreatif, yang meningkatkan pendapatan mereka, Kami berharap program ini tetap berlanjut dan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan terus menyebarkan ilmu terkait pemanfaatan sumber daya air menjadi energi listrik,” kata Bayu. Jumat (23/12/2021)
Sementara itu , CFS Manager PT Paiton Energy – POMI , Bambang Jiwantoro mengatakan program Rumah Belajar Energi yang salah satunya fasilitas PLTMH ini, di samping menyediakan sumber energi terbarukan tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan energi terbarukan.
“Hal ini karena sebagian besar peralatan utama fasilitas PLTMH dibuat sendiri di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Paiton Selaras yang merupakan bagian dari POMI – Paiton Energy,” kata Bambang.
Dalam melaksanakan program PLTMH ini, lanjutnya, Paiton Energy and POMI melakukan evaluasi rutin bersama masyarakat dan pemerintah desa setempat. Evaluasi yang dilakukan setiap bulan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan manfaat yang diperoleh, menentukan antisipasi jika diperlukan dan menciptakan inovasi baru.
Paiton Energy telah melaksanakan program CSR sejak tahun 2000 yang dirancang setiap tahun, dan dipantau oleh Komite Pengembangan Masyarakat. Program dikategorikan dalam tiga fokus yaitu mendukung keberlanjutan perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan. (pj/ida).