Rejoso (Kabarpas.com) – Perlintasan kereta api tanpa palang pintu kembali menelan korban. Kali ini dua orang pekerja proyek tewas dihantam Kereta Api (KA) Sri Tanjung, saat hendak pulang kerja. Diduga kedua korban tergesa-gesa pulang, sehingga tidak menoleh ke kanan dan ke kiri pada saat melewati perlintasan rel tanpa palang pintu di Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Korban naas tersebut, yaitu Solihin (39), dan Muhammad Rois (37). Keduanya merupakan Warga Desa Sumber Banteng, Kecamatan Kejayan. Kedua korban ini terseret sejauh 50 meter, dan langsung tewas di lokasi dengan kondisi kepala hancur dan kedua kaki patah.
Suparman (46), salah satu rekan korban menceritakan, bahwa kala itu kedua korban yang sedang berboncengan naik sepeda motor Mio bernopol N 2272 OJ tersebut, melaju dari arah utara ke selatan.
“Kedua korban yang saat itu naik motor dengan melaju kencang, karena tergesah-gesah pulang ke rumahnya itu, tak menyadari kalau dari arah barat muncul kereta api Sri Tanjung,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Akibatnya, kedua korban yang saat itu berboncengan naik motor Mio berwarna merah itu, langsung dihantam KA Sri Tanjung jurusan Suraba – Banyuwangi hingga tewas seketika. “Tadi ada sejumlah warga yang meneriaki ada kereta api. Namun, sepertinya tak didengar oleh kedua korban. Bahkan, masinis kereta sempat berkali-kali membunyikan klakson, tapi tak dihiraukan,” ucapnya kepada Kabarpas.com
Kini jasad kedua korban langsung dievakuasi menuju ke kamar mayat RSUD dr.R.Soedarsono, Kota Pasuruan. Sementara sepeda motor milik korban, yang kondisinya ringsek langsung diamankan di Satlantas Polres Pasuruan Kota.(ajo/uje).