Probolinggo, Kabarpas.com – Menjelang libur panjang dan perayaan Yadnya Kasada, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo memberikan imbauan penting terkait keselamatan berkendara menuju kawasan wisata Gunung Bromo.
Melalui pemasangan banner sosialisasi yang dilakukan di wilayah Kecamatan Sukapura, pengunjung diminta untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis matic saat menuju dan turun dari Bromo.
Himbauan ini dikeluarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari beberapa insiden kecelakaan yang terjadi sebelumnya yang diduga kuat melibatkan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo. Beberapa peristiwa bahkan menyebabkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto menyampaikan himbauan ini adalah hasil dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Dishub Kabupaten Probolinggo yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama stakeholder terkait.
“Kami menghimbau kepada seluruh pengunjung dan wisatawan untuk tidak menggunakan motor matic saat menuju atau kembali dari Bromo. Ini demi keselamatan bersama,” katanya.
Menurut Edy, motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan menanjak dan menurun ekstrem seperti di kawasan Bromo, terutama di Kecamatan Sukapura. “Sistem pengereman dan traksi roda motor matic dinilai kurang stabil saat menghadapi turunan panjang dan tikungan tajam,” jelasnya.
Edy menerangkan pemasangan banner dilakukan secara serentak di sejumlah titik strategis di jalur menuju Bromo, khususnya di Kecamatan Sukapura. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur panjang akhir pekan dan menjelang pelaksanaan Yadnya Kasada, sebuah upacara adat penting masyarakat Suku Tengger.
“Kami sengaja pasang malam ini karena besok sudah memasuki long weekend. Harapannya, mulai hari pertama libur para wisatawan sudah terinformasikan dan dapat mengambil keputusan yang lebih aman,” terangnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berharap upaya ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan wisata Bromo. Dengan meningkatnya kesadaran pengunjung terhadap risiko penggunaan kendaraan matic, diharapkan perjalanan wisata ke Bromo dapat berlangsung aman dan nyaman. “Kami tidak melarang masyarakat untuk berwisata, tetapi kami tekankan pentingnya keselamatan. Jangan sampai liburan berubah menjadi musibah,” pungkasnya. (len/ian).