Tosari (Kabarpas.com) – Para petani sayuran terutama jenis kubis dan kentang, yang ada di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan akan mengalami kerugian untuk penjualan sayuran kubis dan kentang. Hal itu disebabkan pada musim panen pertama ini, tanaman kubis dan kentang mereka terserang hama tanaman. Sehingga menyebabkan harga kubis dan kentang yang mereka jual itu merosot drastis.
Prayitno Utomo, salah satu petani sayuran di wilayah Tosari mengatakan, bahwa saat ini untuk harga kubis yang normalnya dijual seharga Rp 2.000/kilonya. Namun, sekarang hanya laku dijual sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 saja. Begitu pula untuk harga kentang, saat ini harganya hanya sekitar Rp 3.000 hingga Rp 3.500/kilonya.
“Saat ini para tengkulak hanya bersedia membeli kubis dengan harga Rp 500 hingga Rp 1.000 perkilonya,” ucap kepada Kabarpas.com, Jumat (17/04/2015) sore.
Menurutnya, pada panen tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 silam. Harga terendah untuk kubis hanya Rp 1.200 dan untuk kentang masih bisa mencapai Rp 5.000 perkilonya. Namun, pada tahun ini harganya benar-benar mengalami anjlok “Harganya jeblok karena kualitas kubis dan kentang hasil panennya jelek. Hal itu disebabkan lantaran terserang hama penyakit atau hama busung daun,” imbuhnya.
Dijelaskannya, bahwa hama busung daun yang menyerang sayuran tersebut, mengakibatkan kondisi kubis cepat membusuk. Terutama pada lapisan luar, sehingga yang dapat dimanfaatkan juga makin kecil. “Dan yang menjadi penyebab dari hama itu adalah curah hujan yang terlalu tinggi,” pungkasnya. (har/uje).