Pandaan (Kabarpas.com) – Ketidakpercayaan sejumlah karyawan PDAM Kabupaten Pasuruan, atas kepemimpinan Yoyok Widoyoko, berujung pada penyampaian mosi tidak percaya terhadap pimpinannya tersebut, yang telah mereka layangkan ke Bupati Pasuruan pada beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Yoyok Widoyoko saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengatakan dengan santai, bahwa persoalan tersebut terjadi hanya karena adanya mis komunikasi. Karena kata dia, setelah dilakukan pengecekan, ternyata para pegawainya justru tidak mengerti apa yang melatarbelakangi munculnya surat mosi tidak percaya tersebut.
“Mengenai permasalahan ini, saya sudah cek ke karyawan. Namun, mereka justru mengaku tidak tahu menahu persoalannya. Dan saya menegaskan, bahwa beberapa tuduhan yang dialamatkan pada saya itu, tidak sepenuhnya benar. Karena semua kebijakan yang saya lakukan merupakan bentuk efisiensi yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan para pegawai,” terangnya.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pasuruan, menghendaki Direktur PDAM kabupaten setempat, Yoyok Widoyoko untuk diberhentikan dari jabatannya. Bahkan, mereka mengaku telah melayangkan surat mosi tidak percaya atas kepemimpinan Yoyok Widoyoko itu, sebagai Direktur PDAM kepada Bupati Pasuruan, Irysad Yusuf.
Informasi yang diperoleh Kabarpas.com menyebutkan, bahwa surat mosi tidak percaya yang dikirimkan ke Bupati Pasuruan tersebut, ialah berisi mengenai dosa-dosa Direktur PDAM yang menjabat sejak 1 Juli 2013 lalu, perihal komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan justru menjadikan para karyawannya terbebani dengan biaya baru yakni pembayaran pajak penghasilan. (ajo/uje).
(ajo/uje).