Trenggalek, kabarpas.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek terus mengupayakan terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang belum memanfaatkan air produksi Perumda Ait Minum Tirta Wening.
Melalui program Pemerintah Pusat berupa pemasangan sambungan gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Perumda Air Minum Tirta Wening akan merealisasi 1100 Sambungan Rumah (SR) pada tahun ini.
Launching pemasangan dilakukan oleh Direktur Perumda Air Minum Tirta Wening Trenggalek Sudarmono di salah satu rumah warga di RT/RW 1, Dukuh Banger, Desa/Kecamatan Karangan, Senin (17/7/2023) siang.
“Seribu lebih itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Sudarmono usai kegiatan.
Sudarmono mengatakan, hari ini adalah pelaksanaan pemasangan SR MBR 2023. Programnya sudah kita canangkan beberapa tahun terakhir ini. “Ini adalah dimulainya surat perintah kerja dari PUPR pusat. Jadi ini adalah pelayanan kami kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sudarmono menyampaikan jika pelaksanaan lauching bertempat di rumah warga Desa Karangan, yakni rumah bu Katini.
Dia menyebut, bu Katini sangat memerlukan air bersih, karena sumur di lingkungan sini kualitas airnya kurang bagus.
“Kami mendapat masukan dan informasi, sehingga kewajiban kami untuk mengembangkan air bersih di lingkungan terutama penduduk – penduduk dengan kualitas air sumur gali dangkal yang kurang bagus,” tandasnya.
Selanjutnya, masih terang Sudarmono, setelah ini akan dilanjutkan ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek yang sudah menjadi layanan tehnis kami. “Ini adalah program di 2023 dan akan berlanjut di tahun 2024 dan tetap gratis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” tukasnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan program gratis ini. Misalnya rumah huni dengan listrik tidak lebih dari 1400 Watt. “Monggo masyarakat menyambut program ini mumpung gratis. Kurun waktu pendaftaran bisa dimulai saat ini sampai bulan Oktober dengan catatan setelah kuota tercapai nanti akan kita tutup secara otomatis. Hingga saat ini sudah ada sekitar 300 pendaftar,” ungkapnya.
Sementara itu, bu Katini merasa senang dengan program gratis ini. Sebab kualitas air untuk kebutuhan sehari kualitasnya dianggap bagus.
“Saya dapat informasi program ini dari bu RT,” ujarnya (ags/ian).